Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Raja Charles Sampaikan Duka Cita untuk Korban Banjir di Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Kasihan, Tenaga Kesehatan di Inggris Alami Depresi Selama Tangani Pasien Covid

Rabu, 13 Januari 2021 - 15:06:00 WIB
Kasihan, Tenaga Kesehatan di Inggris Alami Depresi Selama Tangani Pasien Covid
Perawat di Inggris sedang menangani pasien Covid-19. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id – Hampir setengah dari jumlah staf yang bekerja di unit perawatan intensif (ICU) di Inggris mengalami depresi, kecemasan parah, hingga gangguan stres dan trauma selama bertugas menangani pasien Covid-19. Hal itu terungkap lewat penelitian terbaru oleh Institute of Psychiatry, Psychology & Neuroscience di King's College London, Rabu (13/1/2021). 

Hasil penelitian itu menunjukkan, selain stres berat, di antara staf kesehatan di negara itu bahkan ada yang sudah sampai mempertimbangkan untuk mengakhiri hidupnya. 

Staf kesehatan di ICU, yang bekerja merawat pasien positif Covid-19 yang mengalami gejala parah dalam waktu yang lama, dilaporkan sangat mengalami tekanan. Terlebih saat rumah sakit tempat mereka bekerja kekurangan staf dan peralatan yang menimbulkan masalah setiap harinya.

“Tingkat kematian yang tinggi di antara pasien Covid-19 yang dirawat di ICU, ditambah dengan kesulitan komunikasi, sangat mungkin menjadi penyebab stres yang sangat menantang bagi semua staf yang bekerja di ICU,” ujar Neil Greenberg, seorang profesor yang ikut memimpin penelitian tersebut, dikutip Reuters, Rabu (13/1/2021).

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Occupational Health itu dilakukan pada Juni-Juli 2020, jauh sebelum Inggris mulai mengalami lonjakan infeksi akibat munculnya varian baru Covid-19. Menurut riset itu, dari 700 staf kesehatan di sembilan ICU di seluruh Inggris, 45 persen di antaranya memenuhi ambang batas untuk setidaknya satu dari empat gangguan kesehatan mental yang serius.

Dari angka tersebut, tercatat yang mengalami depresi berat hingga enam persen, sedangkan yang mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan mental akibat trauma mencapai 40 persen. Staf medis yang mengalami kecemasan parah sebanyak 11 persen, dan masalah dalam minum 7 persen.

Selain itu, yang paling mengkhawatirkan, kata para peneliti, lebih dari satu dari delapan orang dalam penelitian tersebut melaporkan sering berkeinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri, dalam dua minggu di akhir penelitian.

Greenberg mengatakan, penemuan tersebut menyoroti potensi dampak mendalam yang ditimbulkan oleh virus corona terhadap kesehatan mental staf garis depan di Inggris. Di mana dibutuhkan layanan kesehatan mental agar dapat segera diakses oleh semua petugas kesehatan.

Kesehatan mental yang sangat buruk di antara staf ICU yang merawat pasien Covid-19, kemungkinan akan mengganggu kemampuan mereka untuk bekerja secara efektif. Itu juga membahayakan kualitas hidup mereka, kata para peneliti lain yang memimpin penelitian tersebut.

Lebih dari 81.000 orang telah meninggal karena Covid-19 di Inggris, dengan jumlah kematian tertinggi kelima di dunia dalam pandemi global. Sekitar tiga juta orang di Inggris positif Covid-19, dan pemerintah mengatakan rumah sakit dan bangsal perawatan intensif tengah kewalahan.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut