Kasus Corona di India Tembus 1 Juta Orang, Lockdown Diberlakukan Lagi
NEW DELHI, iNews.id - Kasus virus corona di India menembus 1 juta penderita, Jumat (17/7/2020). Otoritas menerapkan kembali lockdown di sebagian wilayah India untuk membendung penyebaran virus.
Kasus kematian di India juga melonjak beberapa hari belakangan, rata-rata lebih dari 600 nyawa melayang per hari akibat Covid-19.
Data Kementerian Kesehatan yang dirilis Jumat mencatat, sebanyak 1.003.382 orang terinfeksi, melonjak hampir 35.000 dalam 24 jam terakhir.
Sementara jumlah kasus kematian mencapai 25.602 orang setelah ada penambahan 687 korban meninggal dalam 24 jam terakhir.
Awalnya, daerah di India yang menjadi titik utama wabah adalah kota besar seperti Mumbai dan New Delhi. Namun belakangan kasus menjalar ke kota-kota kecil serta perdesaan.
Negara Bagian Goa menjadi wilayah terakhir yang di-lockdown. Pemerintah setempat juga akan memberlakukan jam malam sampai 10 Agustus.
Menteri Kepala Goa Pramod Sawant mengatakan, lonjakan kasus di wilayahnya disebabkan kurangnya kesadaran warga dalam menerapkan protokol kesehatan.
Banyak orang menghadiri pesta atau acara keramaian lainnya dengan mengabaikan jarak sosial serta tidak menggunakan masker.
Negara bagian benduduk 125 juta jiwa yang terkenal dengan wisata pantainya, Bihar, juga menerapkan lockdown lagi. Demikian halnya dengan Bangalore, Tamil Nadu, Kerala, dan Assam.
India merupakan negara ketiga di dunia yang kasus virus corona-nya telah mencapai 1 juta, setelah Amerika Serikat dan Brasil. Meski demikian, jumlah kasus kematian di India masih jauh di bawah AS dan Brasil.
Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah memperingatkan beberapa negara Asia Selatan akan menjadi pusat wabah Covid-19 berikutnya. Kasus di Pakistan dan Bangladesh juga mengalami lonjakan drastis.
"Sementara perhatian dunia telah difokuskan pada krisis yang sedang berlangsung di Amerika Serikat dan Amerika Selatan, sebuah tragedi kemanusiaan bersamaan muncul dengan cepat di Asia Selatan," demikian pernyataan federasi, dikutip dari AFP.
"Covid-19 menyebar pada tingkat yang mengkhawatirkan di Asia Selatan, rumah bagi seperempat populasi manusia."
Editor: Anton Suhartono