Kasus Covid-19 Melonjak, Inggris Akan Lockdown Nasional Lagi
LONDON, iNews.id - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Senin (2/11/2020), akan mengumumkan pemberlakuan lockdown di negaranya terkait lonjakan kasus Covid-19.
Pada Sabtu lalu, Johnson mengatakan pembatasan di seluruh Inggris akan dimulai setelah Kamis tengah malam mendatang dan berlangsung hingga 2 Desember 2020.
Dia mengaku tak punya pilihan lain meskipun pada bulan lalu menolak seruan untuk melakukan lockdown nasional terbaru.
Inggris, negara dengan kasus kematian akibat Covid-19 tertinggi di Eropa, bergulat dengan gelombang baru wabah virus corona dengan mencatat lebih dari 20.000 kasus baru setiap hari.
Para ilmuwan memperingatkan kemungkinan terburuk bahwa nyawa lebih dari 80.000 orang terancam pada musim dingin ini.
"Hasil pemodelan ilmuwan kita menunjukkan, kita bisa menyaksikan kasus kematian selama musim dingin ini dua kali lebih buruk atau lebih dibandingkan dengan gelombang pertama, kecuali kita bertindak sekarang," kata Johnson, dikutip dari Reuters, Senin (2/11/2020).
Inggris sejauh ini melaporkan 46.717 kasus kematian akibat Covid-19. Namun jika dihitung berdasarkan standar lebih luas termasuk orang yang meninggal dengan gejala, jumlah kasus kematian 58.925 orang.
Selama pemberlakuan lockdown terbaru, toko-toko yang menjual kebutuhan pokok, sekolah, dan universitas, tetap buka. Restoran hanya melayani pembelian take away. Pub dan tempat hiburan malam harus tutup.
Perjalanan keluar negeri juga dilarang kecuali untuk keperluan bisnis.
Anggota parlemen akan memberikan suara untuk menerapkan lockdown ini pada Rabu mendatang. Partai Buruh yang merupakan oposisi sudah mendukung usulan Johnson ini.
Menteri kabinet Michael Gove mengatakan, lockdown di Inggris dapat diperpanjang setelah 2 Desember jika kondisinya mengharuskan, namun tampaknya Johnson tidak menyetujuinya.
Editor: Anton Suhartono