Kasus Covid Melonjak, Warga Taiwan Panic Buying Buru Mi Instan dan Tisu Toilet
TAIPEI, iNews.id - Taiwan dilanda kepanikan akibat melonjaknya kasus Covid-19. Warga melakukan panic buying menyusul pembatasan yang ketat.
Warga memburu beberapa produk seperti mi instan dan tisu toilet di supermarket. Pemerintah mengimbau warga untuk menghindari panic buying karena membuat situasi semakin parah.
Dalam pesan di Facebook, presiden, perdana menteri, dan kementerian ekonomi meminta warga tidak menimbun kebutuhan pokok dan tisu toilet dengan memborongnya di supermarket.
"Setelah lebih dari setahun persiapan, persediaan barang kebutuhan, barang-barang sipil, dan bahan mentah sudah mencukupi. Toko-toko juga beroperasi seperti biasa," kata Presiden Tsai Ing Wen, dikutip dari Reuters, Minggu (16/5/2021).
Jaringan supermarket Prancis, Carrefour, membatasi pembelian barang-barang seperti masker dan mi instan. Mereka meminta konsumen hanya membeli barang yang dibutuhkan.
Sementara itu kementerian perekonomian merilis foto-foto kebutuhan menumpuk di gudang-gudang seraya memberi pesan bahwa persediaan seperti mi instan, makanan kaleng, dan tisu toilet aman.
Perdana Menteri Su Tseng Chang juga menyampaikan penyataaan serupa di akun Facebook-nya. Chang pernah mengeluarkan pernyataan jorok pada awal 2020 saat Taiwan didera panic buying tisu toilet. Menurut dia, manusia hanya memiliki satu lubang anus dan tidak perlu panik kehabisan pembersih.
Taiwan meningkatkan status waspada virus corona di Ibu Kota Taipei serta kota-kota sekitarnya sejak Sabtu (15/5/2021) yang berlaku selama 2 pekan. Selama pembatasan, tempat bisnis dan hiburan ditutup serta penerapan larangan berkumpul.
Kasus infeksi di Taiwan sebenarnya masih tergolong rendah yakni 1.475 orang hingga Sabtu, namun meningkatnya penularan lokal baru-baru ini memicu kekhawatiran gelombang lonjakan.
Pemerintah Taiwan tak menerapkan lockdown total, namun mendesak warga menghindari bepergian keluar rumah yang tak penting.
Editor: Anton Suhartono