Kasus Pembunuhan Model Mongolia yang Menyeret Najib Razak Berlanjut
KUALA LUMPUR, iNews.id - Upaya keluarga perempuan Mongolia, Altantuya Shaariibuu, korban pembunuhan di Malaysia dalam menuntut keadilan teus berlanjut. Proses gugatan perdata dilanjutkan pekan ini.
Perempuan berparas cantik itu ditembak mati lalu mayatnya diledakkan dekat Kuala Lumpur pada 2006. Kasus ini turut menyeret Najib Razak dan istrinya, Rosmah Mansor. Saat itu Najib menjabat wakil perdana menteri. Namun Najib dan Rosmah membantahnya.
Dua orang telah divonis hukuman mati dalam kasus ini. Namun seorang di antaranya, Sirul Azhar Umar, melarikan diri ke Australia.
Kekasih Altantuya yang juga ajudan Najib, Abdul Razak Baginda, juga ditangkap atas tuduhan ikut bersekongkol, namun kemudian dibebaskan.
Pada 2007, keluarga Altantuya yang dipimpin ayah mendiang, Shaariibuu Setev, mengajukan gugatan sebesar 100 juta ringgit ke pemerintah, para pengawal, dan Abdul Razak. Namun kasus tersebut ditunda menunggu gugatan pidananya usai. Pekan ini kasus dilanjutkan.
"(Kami) akan melakukan segala upaya untuk mengungkap misteri siapa yang memerintahkan pembunuhannya. Shaariibuu dan timnya yakin keadilan akan menang," kata Ramkarpal Singh, pengacara keluarga mendiang, dikutip dari AFP, Jumat (25/1/2019).
Dalam kesaksiannya di Pengadilan Tinggi di Shah Alam, Shaariibuu mengungkap, anaknya sempat mengatakan bahwa dia memiliki hubungan dengan seorang pria besar di Malaysia bernama Baginda.
Pihak berwenang Malaysia membuka kembali kasus pembunuhan Altantuya pada tahun lalu, beberapa bulan setelah Najib lengser dari kekuasannya. Terpidana yang melarikan diri ke Australia, Sirul Azhar Umar, mengaku bersedia membantu dalam kasus ini.
Editor: Anton Suhartono