Kasus Pemerkosaan Dokter Magang di India Bikin Kemenkes Kewalahan, RS Diminta Beroperasi Lagi
NEW DELHI, iNews.id – Kasus pemerkosaan dan pembunuhan dokter di India baru-baru ini telah berdampak signifikan terhadap layanan kesehatan di negeri anak benua itu. Para dokter melakukan aksi mogok besar-besaran sebagai bentuk protes mereka atas peristiwa itu.
Akhir pekan ini, Kementerian Kesehatan India pun mendesak para dokter di seluruh negeri itu untuk melanjutkan tugas mereka. Pemerintah negara itu juga meminta pihak terkait mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan para tenaga profesional kesehatan.
“Kementerian meminta para dokter yang melakukan aksi mogok untuk melanjutkan tugas mereka demi kepentingan publik yang lebih besar dan mengingat meningkatnya kasus demam berdarah dan malaria,” bunyi dokumen yang dirilis Kemenkes India pada Sabtu (17/8/2024).
Perwakilan dari beberapa asosiasi medis negara itu telah bertemu dengan pejabat Kemenkes India menyusul insiden pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter perempuan, pekan lalu. Dikatakan bahwa para pejabat telah mendengar tuntutan para perwakilan medis itu dan meyakinkan mereka akan semua upaya yang mungkin untuk memastikan keamanan para profesional kesehatan.
Sebanyak 26 negara bagian India telah mengesahkan undang-undang yang bertujuan untuk melindungi para pekerja medis.
Pada Jumat (9/8/2024) lalu, mayat seorang perempuan berusia 32 tahun ditemukan di aula seminar Rumah Sakit RG Kar di Kota Kolkata, India. Korban adalah seorang dokter magang spesialis di RS itu yang diperkosa dan dibunuh.
Polisi telah menangkap seorang tersangka dalam kasus tersebut. Tersangka itu bernama Sanjoy Roy, seorang relawan yang sering mengunjungi RG Kar Medical College dan rumah sakit itu. Para dokter India melakukan aksi mogok kerja tanpa batas waktu sejak Senin (12/8/2024) lalu.
Editor: Ahmad Islamy Jamil