Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diburu Turki, Menhan Israel: Kami Negara Kuat, Tak Takut Siapa pun
Advertisement . Scroll to see content

Kata-Kata Terakhir Khashoggi saat Dibunuh: Aku Tidak Bisa Bernapas

Senin, 10 Desember 2018 - 09:18:00 WIB
Kata-Kata Terakhir Khashoggi saat Dibunuh: Aku Tidak Bisa Bernapas
Jurnalis yang tewas dibunuh algojo Saudi, Jamal Khashoggi. (Foto: doc. Youtube)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - CNN mengungkap kata-kata terakhir yang diucapkan jurnalis Jamal Khashoggi sebelum tewas dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul.

Kata-kata terakhir itu diketahui mengutip sumber yang membaca transkrip rekaman audio pembunuhan Khashoggi.

"Saya tidak bisa bernapas," berikut kata-kata terakhir Khashoggi, seperti dilaporkan CNN, mengutip sumber tersebut, Senin (10/12/2018).

Sumber itu mengatakan kepada media AS, transkrip tersebut membuat jelas bahwa pembunuhan Khashoggi memang direncanakan. Transkrip itu juga menunjukkan beberapa panggilan telepon untuk memberikan pengarahan tentang kemajuan proses pembunuhan.

CNN menyatakan, para pejabat Turki percaya bahwa panggilan itu dilakukan kepada pejabat tinggi di Saudi.

Khashoggi, seorang kontributor Saudi untuk The Washington Post, tewas tak lama setelah memasuki konsulat kerajaan di Istanbul pada 2 Oktober.

Disebutkan CNN, transkrip rekaman mengerikan itu berisi deskripsi rinci bagaimana Khashoggi berjuang melawan para pembunuhnya.

CNN juga memaparkan referensi suara dari tubuh jurnalis itu saat sedang dipotong-potong oleh gergaji.

Transkrip asli dari rekaman audio itu disiapkan oleh dinas intelijen Turki; dan CNN menyebut bahwa sumbernya membaca versi terjemahan dan diberi penjelasan tentang penyelidikan atas kematian Khashoggi.

Sementara itu, menteri luar negeri Arab Saudi menolak tuntutan untuk mengekstradisi tersangka yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi, seperti yang diminta oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Erdogan berulang kali meminta Saudi untuk menyerahkan tersangka pembunuhan itu. Menurut Turki, 15 anggota tim Saudi dikirim ke Istanbul untuk membunuh Khashoggi.

Arab Saudi, bagaimanapun, menyatakan pembunuhan Khashoggi merupakan operasi "nakal" yang salah kaprah.

Presiden AS Donald Trump sendiri bungkam dan tak menuduh Pangeran Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman (MSB), meski CIA menyimpulkan MBS yang diduga memberi perintah pembunuhan itu.

Pembunuhan itu merusak reputasi internasional Saudi di mata negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat, Prancis, dan Kanada, yang menjatuhkan sanksi terhadap hampir 20 warga Saudi.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut