Keamanan Terancam, Duta Besar Prancis untuk Niger Akhirnya Dievakuasi
NIAMEY, iNews.id - Duta Besar Prancis untuk Niger Sylvain Itte akhirnya dievakuasi. Itte terancam keamanannya usai junta militer Niger terus memberikan ancaman.
Melansir dari Reuters, Rabu (27/9/2023), Junta Niger sudah sejak bulan lalu meminta agar Sylvain Itte segera hengkang dari Niamey. Namun, perintah itu diabaikan oleh Prancis karena tidak mengakui junta militer.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan Dubes Prancis ditarik bersama 1.500 tentara di Niamey pada pekan lalu.
Junta Militer Niger sempat menahan pengiriman logisitik staf diplomatik ke Kedubes Prancis. Stok makanan disetop menyebabkan mereka kelaparan.
Macron menuding junta militer Niger sengaja menghalangi pengiriman makanan ke gedung tersebut.
"Duta Besar Sylvain Itte hidup dari makanan darurat," kata Macron, seperti dikutip dari DW, Selasa (19/9/2023).
Tak lama setelah menggulingkan Presiden Mohamed Bazoum pada 26 Juli, junta militer sudah memerintahkan duta besar Prancis untuk pergi.
Pada akhir Agustus, para pemimpin kudeta mengeluarkan ultimatum 48 jam agar Itte pergi, tetapi Prancis kembali mengatakan bahwa mereka tidak akan mematuhi perintah tersebut.
Uni Eropa telah mendukung penolakan Prancis untuk membawa pulang Itte dan menyebut tuntutan parajunta militer sebagai provokasi.
Niger merupakan salah satu sekutu terdekat Prancis dan Barat di wilayah itu setelah serangkaian kudeta militer dalam beberapa tahun terakhir di negara-negara tetangga seperti Mali, Burkina Faso, dan Guinea. Sebulan setelah kudeta, situasi Niger sangat memprihatinkan.
Editor: Muhammad Fida Ul Haq