Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Ingin Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir di Bulan, untuk Apa?
Advertisement . Scroll to see content

Kebakaran di 2 RS yang Tewaskan 6 Pasien Covid-19 Disebabkan Ventilator, Rusia Gelar Penyelidikan

Rabu, 13 Mei 2020 - 09:34:00 WIB
Kebakaran di 2 RS yang Tewaskan 6 Pasien Covid-19 Disebabkan Ventilator, Rusia Gelar Penyelidikan
Ruang ICU RS di Moskow terbakar akibat ventilator (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Rusia menggelar penyelidikan terkait keamanan penggunaan ventilator setelah dua kebakaran di rumah sakit rujukan pasien virus corona yang menewaskan enam orang dalam beberapa hari terakhir.

Kebakaran pertama terjadi di rumah sakit Moskow pada Sabtu pekan lalu menewaskan satu pasien ruang ICU dan lima lainnya di RS Saint George, Kota St Petersburg, pada Selasa merenggut lima nyawa pasien.

Ventilator buatan perusahaan Rusia tersebut menjadi pemicu munculnya api, bahkan beberapa unit dikirim ke Amerika Serikat meski tak digunakan.

Mesin alat bantu pernapasan itu diketahui berjenis sama baik di RS Moskow maupun St Petersburg.

RS di St Petersburg menghentikan penggunaan ventilator model tersebut setelah insiden ini.

Otoritas pengawas kesehatan Rusia Roszdravnadzor menyatakan akan memeriksa kualitas dan keamanan ventilator di kedua rumah sakit.

Model yang dimaksud adalah Aventa-M, dibuat oleh perusahaan yang masuk daftar sanksi AS.

Sementara itu produsen ventilator yang berbasis di Chelyabinsk, UPZ, meminta semua pihak tidak terburu-buru menarik kesimpulan.

Seorang juru bicara mengonfirmasi bahwa Aventa-M merupakan salah satu produknya yang dipasok ke Rumah Sakit Saint George. Namun dia tak mengetahui jenis ventilator yang digunakan saat kebakaran terjadi.

"Kami tidak memiliki data resmi tentang perangkat mana yang dipasang di zona kebakaran (St Petersburg)," kata dia, dikutip dari Reuters, Rabu (13/5/2020).

Sementara itu Juru Bicara Badan Manajemen Darurat Federal AS (FEMA) Jant Montesi mengatakan, ventilator yang dikirim dari Rusia pada April itu belum dikirim ke rumah sakit AS.

 

Diketahui, ventilator dikirim ke New York dan New Jersey, wilayah paling parah terdampak Covid-19 di AS.

 

Beberapa rumah sakit di negara bagian lain juga mengembalikan ventilator produksi perusahaan yang sama ke FEMA dan menunggu investigasi oleh otoritas Rusia untuk menentukan apakah akan terus menggunakannya atau tidak.

 

Sejauh ini Rusia mengonfirmasi 232.243 kasus virus corona, sebanyak 2.116 di antaranya meninggal.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut