Keberadaan Jenderal Armagedon Rusia Masih Misterius, Ini Kata Moskow
MOSKOW, iNews.id – Keberadaan mantan Komandan Kelompok Pasukan Gabungan Rusia, Jenderal Sergei Surovikin, sampai hari ini masih misterius. Rumor tentang penahanannya oleh aparat berwenang Rusia dan dugaan keterlibatannya dalam pemberontakan Grup Wagner, belum lama ini, berembus cukup liar.
Beberapa media Barat melaporkan, Surovikin yang menjabat komandan Angkatan Udara Rusia sekaligus wakil komandan Kelompok Pasukan Gabungan Rusia yang berperang di Ukraina, diduga telah ditahan di Lefortovo. Kemungkinan lainnya, dia kini ditahan di pusat penahanan prasidang lainnya di Rusia.
Akan tetapi, Sekretaris Eksekutif Komisi Pemantauan Publik Moskow, Alexey Melnikov, membantah laporan media itu.
“Perwakilan dari sejumlah besar media Rusia dan asing telah menulis atau menelepon saya sangat sering dalam beberapa hari terakhir. Mereka bertanya: ‘Benarkah Surovikin berada dalam penahanan prasidang? Beri tahu kami di sel mana dia berada, dan seterusnya, dan seterusnya’,” ungkap Melnikov di aplikasi perpesanan Telegram, Kamis (29/6/2023).
“Saya menjawab: dia tidak berada di Lefortovo ataupun fasilitas penahanan prasidang lainnya. Saya bahkan tidak ingin mengomentari omong kosong tentang ‘fasilitas penahanan bawah tanah di Serebryany Bor’,” ujarnya.
Sebelumnya pada hari yang sama, media Inggris The Financial Times (FT) melaporkan, Surovikin diduga telah ditahan lantaran tak pernah terdengar kabarnya selama beberapa hari belakangan. Laporan itu ditulis FT dengan mengutip sumber-sumber elite Rusia dan pejabat pemerintah Barat yang diyakini mengetahui masalah tersebut.
Surovikin dijuluki sebagai “Jenderal Armagedon” alias jenderal yang memimpin pertempuran besar menjelang Hari Kiamat. Dia dikenal memiliki hubungan baik dengan pemimpin Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin.
Masih pada hari yang sama, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyarankan kepada wartawan agar mengajukan pertanyaan tentang keberadaan Surovikin kepada Kementerian Pertahanan Rusia.
Ketika ditanya apakah Kremlin menganggap perlu untuk mencopot para pejabat penegak hukum dan militer yang berkomunikasi dengan Prigozhin atau yang memiliki hubungan dengannya, Peskov mencoba berkelit. “Pertanyaan ini bukan hak prerogatif saya,” ucapnya.
Pekan lalu, situasi di Rusia sempat memanas karena upaya pemberontakan yang diluncurkan oleh Grup Wagner. Kelompok tentara bayaran itu merasa tidak puas dengan cara Kementerian Pertahanan Rusia memperlakukan mereka selama operasi militer di Ukraina.
Akan tetapi, rencana pemberontakan itu kemudian dibatalkan oleh Prigozhin. Dia pun memerintahkan pasukannya untuk kembali ke barak, dan meninggalkan markas Distrik Militer Selatan Rusia di Kota Rostov-on-Don yang sempat diduduki pasukan Wagner.
Batalnya pemberontakan oleh pasukan Wagner menyusul perundingan yang ditengahi oleh Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko. Dengan persetujuan Presiden Rusia Vladimir Putin, kelompok tentara bayaran itu bakal memperoleh jaminan atas keselamatan mereka. Sementara Prigozhin mengasingkan diri ke Belarusia.
Editor: Ahmad Islamy Jamil