Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Kecam AS, Presiden Iran Rouhani: Amerika Sebarkan Virus Ketakutan Esktrem

Rabu, 26 Februari 2020 - 19:13:00 WIB
Kecam AS, Presiden Iran Rouhani: Amerika Sebarkan Virus Ketakutan Esktrem
Presiden Iran Hassan Rouhani. (FOTO: Iranian Presidency / AFP)
Advertisement . Scroll to see content

TEHERAN, iNews.id - Presiden Hassan Rouhani menuduh Amerika Serikat (AS) mencoba menyebarkan ketakutan di Iran terkait wabah virus korona. Virus korona kini merenggut 19 nyawa di antara 139 yang terinfeksi di Iran, termasuk wakil menteri kesehatan.

Kini, Iran menjadi negara dengan wabah virus korona paling mematikan di luar China.

"Kita seharusnya tidak membiarkan Amerika menyebarkan virus baru di atas virus korona.... yang disebut ketakutan ekstrem," ujar Rouhani, seperti dilaporkan AFP,

Hal itu dia katakan sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menuduh Iran menutup-nutupi informasi soal wabah itu.

"Orang Amerika sendiri berjuang dengan virus korona. 16.000 orang meninggal karena influenza di sana tetapi mereka tidak berbicara tentang (kematian) mereka sendiri," kata Rouhani.

Iran berjuang mencegah penyebaran COVID-19 sejak Rabu pekan lalu, ketika mengumumkan dua kematian pertama di Qom.

Pihak berwenang sudah menutup sekolah, universitas, pusat budaya, pusat olahraga, dan mengerahkan tim pekerja untuk mendisinfeksi bus, kereta api hingga ruang publik.

Kemarin, Pompeo menuduh republik Islam itu menyembunyikan jumlah korban jiwa sebenarnya dari wabah tersebut.

"Amerika Serikat sangat prihatin dengan informasi yang mengindikasikan rezim Iran mungkin menekan detail penting tentang wabah itu," katanya di Washington.

Rouhani mengatakan Iran membuat kemajuan dalam memerangi virus korona.

"Karena kami menyaksikan lebih sedikit kunjungan (ke rumah sakit) dan kemajuan dalam perawatan".

"Jika 100 orang dirawat di rumah sakit pada hari-hari awal, tujuh hingga 18 bisa meninggal, tetapi jumlah ini turun sangat banyak hari ini," katanya.

Presiden Iran itu juga bersumpah akan secara transparan mengonfirmasi jumlah kematian dan infeksi yang disebabkan virus korona.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut