Kecewa dengan AS, Palestina kini Beralih ke China
ISTANBUL, iNews.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Palestina Riyad Al Maliki blak-blakan negaranya beralih ke China, bukan lagi Amerika Serikat (AS). Palestina kecewa dengan pendekatan pemerintahan Presiden Joe Biden terkait proses perdamaian Israel-Palestina.
"Tiga tahun telah berlalu sejak janji Presiden (Joe) Biden, tapi kami tidak melihat apa pun selain Badan Bantuan dan Pekerjaan untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan rumah sakit di Yerusalem Timur," kata Maliki, Kamis kemarin, seperti dikutip dari Anadolu.
Maliki kemudian mengungkapkan rasa frustrasinya kepada AS atas berbagai pelanggaran yang dilakukan Israel, termasuk serangan ke Kota Jenin bulan lalu.
"Pemerintahan Biden mengecewakan," ujarnya.
Dia melanjutkan, pemerintahannya kini beralih ke China, negara yang mendukung Palestina mendapat status keanggotaan penuh di PBB.
“China tidak hanya berupaya meningkatkan kehadiran ekonomi, tapi juga kehadiran politik di Timur Tengah. Banyak negara di dunia menginginkan dukungan China karena menjadi pemain global yang signifikan,” tuturnya.
Lebih lanjut Maliki menyinggung isu rencana perdamaian Israel dan Arab Saudi. Dia menekankan Saudi sejak lama berpegang pada solusi dua negara dalam mendamaikan konflik Israel-Palestina. Perdamaian dengan Israel baru bisa terwujud jika negara Palestina berdiri, merujuk pada perbatasan sebelum Perang Arab-Israel 1967. Yerusalem Timur akan menjadi ibu kota Palestina.
“Kami berharap Arab Saudi akan mempertahankan pendirian dan tidak menyerah pada tekanan apa pun. Kami ingin Arab Saudi mendengarkan kami, pemilik yang sah, dan berkonsultasi tentang masalah ini. Hubungan Palestina-Saudi kuat dan kami percaya pada mereka,” ujarnya.
Editor: Anton Suhartono