Kejahatan Rasialisme di Prancis Naik Tajam sepanjang 2023
PARIS, iNews.id – Jumlah kejahatan yang dimotivasi oleh rasialisme, xenofobia (ketidaksukaan terhadap orang asing), dan kebencian agama, di Prancis naik tajam sepanjang tahun lalu. Angkanya meningkat sebesar 32 persen menjadi 8.500 kasus, menurut data yang dirilis Kementerian Dalam Negeri Prancis pada Rabu (20/3/2024).
“Secara umum, pada 2023, polisi dan gendarmerie (polisi militer) telah mencatat 15.000 pelanggaran hukum karena etnik, ras, dan agama. Di antara mereka, 8.500 dianggap sebagai kejahatan. Peningkatannya diperkirakan mencapai 32 persen,” ungkap kementerian itu dalam sebuah laporan.
Menurut laporan tersebut, para korban sebagian besar adalah warga negara dari negara-negara Afrika. Mereka terutama adalah laki-laki berusia 25 hingga 50 tahun.
Selain di Paris, peningkatan signifikan dalam kejahatan rasial juga terjadi di daerah Bas-Rhin dan Alpes-Maritimes. Di sana, jumlah pelanggarannya dua kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata di Prancis.
Pada Januari, pihak berwenang Perancis menyatakan, jumlah manifestasi anti-Yahudi di Perancis telah mencapai rekor tertinggi pada 2023. Angkanya meningkat sebesar 1.000 persen menyusul meningkatnya konflik Palestina-Israel pada 7 Oktober.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin juga mengatakan, serangan terhadap penduduk Muslim di negara itu sepanjang 2023 juga naik 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Fenomena tersebut semakin menunjukkan berkembangnya Islamofobia di negara sekuler itu.
Editor: Ahmad Islamy Jamil