Kekacauan dan Kepanikan di Gaza, Israel Paksa 1,1 Juta Orang Ngungsi dalam 24 Jam
GAZA, iNews.id - Israel meminta semua warga Kota Gaza untuk pindah ke selatan wilayah itu dalam 24 jam yang dimulai sejak Kamis (12/10/2023) malam. Diperkirakan ada 1,1 juta penduduk Gaza yang dipaksa mengungsi dalam waktu sesingkat itu.
Petugas badan PBB yang mengurus pengungsi Palestina UNRWA Inas Hamdan, perintah itu memicu kekacauan dan kepanikan di Gaza.
“Ini adalah kekacauan, tidak ada yang mengerti apa yang harus dilakukan,” kata Hamdan, dikutip dari Associated Press, Jumat (13/10/2023).
Warga di wilayah yang akan menjadi target serangan besar-besaran itu hanya membawa barang-barang seadanya di tengah kepanikan. Bahkan Hamdan hanya membawa barang yang bisa dimasukkan dalam tas saja.
Imad Abu Alaa, petugas UNRWA yang bertanggung jawab di tempat penampungan Gaza utara, mengatakan waktu yang diberikan sangat singkat untuk memindahkan lebih dari 1 juta orang.
“Bagaimana dengan tempat penampungan PBB? Kita berbicara tentang warga sipil. Tiba-tiba ini menjadi tidak penting?” katanya.
Hal senada disampaikan Juru Bicara Bulan Sabit Merah Palestina Nebal Farsakh. Dia mengatakan prioritas saat ini adalah menyelamatkan nyawa, bukan barang-barang.
“Lupakan soal makanan, lupakan listrik, lupakan bahan bakar, satu-satunya kekhawatiran saat ini adalah apakah Anda bisa bertahan, apakah Anda masih ingin hidup,” kata Farsakh.
Dia menambahkan tidak mungkin 1,1 juta orang bisa dievakuasi sesuai batas waktu yang ditentukan.
Menurut Farsakh, tak semua warga juga bisa dievakuasi seperti pasien rumah sakit. Sementara itu banyak petugas medis di Kota Gaza yang menolak untuk meninggalkan pasien.
Seolah punya firasat tak akan bertahan, para petugas medis tersebut bahkan sudah menghubungi kerabat dan teman-teman mereka untuk mengucapkan selamat tinggal.
Koresponden Al Jazeera di New York, AS, Gabriel Elizondo, mengatakan waktu 24 jam yang diberikan Israel terus berjalan.
“PBB mengatakan mereka menerima (perintah evakuasi) ini sekitar tengah malam waktu Gaza. Sekarang sudah lewat pukul 08.00 waktu Gaza, artinya jika 24 jam ini dimulai pada tengah malam, maka sekarang tinggal sekitar 16 jam lagi. Ini menjadi hal yang penting untuk diingat,” kata Elizondo.
Dia menegaskan PBB saat ini sedang menghadapi krisis yang serius.
Editor: Anton Suhartono