Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Lionel Messi Datang, Warga India Malah Ngamuk hingga Merusak Stadion
Advertisement . Scroll to see content

Kekurangan Ambulans, Pemerintah India Manfaatkan Bajaj untuk Angkut Pasien 

Jumat, 07 Mei 2021 - 13:15:00 WIB
Kekurangan Ambulans, Pemerintah India Manfaatkan Bajaj untuk Angkut Pasien 
Bajaj di India yang difungsikan sebagai ambulans. (Foto Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NEW DELHI, iNews.id - New Delhi kekurangan armada ambulans untuk membawa pasien Covid-19 ke RS. Kini, pemerintah setempat mengubah beberapa becak motor (betor) atau bajaj sebagai pengganti ambulans. 

Kekurangan armada ambulans ini diakibatkan lonjakan jumlah pasien positif Covid di India saat ini. Keluarga pasien harus menyiapkan dana yang tidak sedikit untuk bisa menyewa ambulans. Pasien-pasien memenuhi semua fasilitas kesehatan yang ada. 

Dalam mengubah bajaj menjadi ambulans ini, pemerintah bekerja sama dengan organisasi nirlaba. Ada lusinan bajaj dengan beberapa fasilitas tambahan selayaknya ambulans.

Di antaranya menyediakan cairan pembersih tangan dan masker. Sementara tabung oksigen disediakan berdasarkan kebutuhan.

Antara pengemudi dan penumpang diberi sekat plastik. Sementara pengemudi memakai APD.

Layanan bajaj ambulans ini resmi diluncurkan hari Selasa waktu setempat. Masyarakat pun tak perlu mengeluarkan dana untuk menggunakannya. 

Salah satu pengemudi bajaj, Raj Kumar mengaku telah membawa pasien ke Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash Narayan. RS tersebut merupakan fasilitas kesehatan terbesar di Delhi, yang kini dipenuhi dengan pasien Covid-19. 

“Kita semua harus membantu satu sama lain saat ini untuk keluar dari situasi ini. Jika semua orang tetap di rumah karena takut, lalu siapa yang akan membantu mereka yang membutuhkan?” kata Kumar seperti dikutip Arabnews.com. 

Sementara itu, pendiri dan direktur eksekutif yayasan Turn Your Concern into Action, Mohit Raj mengatakan, saat ini situasinya membutuhkan banyak kendaraan. Pihaknya bahkan tak hanya menerima panggilan dari pasien Covid dan penyakit lain tapi juga tenaga medis yang tak menemukan sarana dalam mengangkut pasien.  

"Kami telah menerima permintaan dari bagian lain negara itu untuk memulai layanan di sana," katanya.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut