Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Lepas dari Hukuman Internasional, Presiden Suriah Sharaa Terkejut Amerika dan Rusia Bisa Kompak
Advertisement . Scroll to see content

Kelompok Teroris Bantai Warga Sipil di Suriah, Begini Sikap Uni Eropa

Jumat, 04 Juni 2021 - 08:32:00 WIB
Kelompok Teroris Bantai Warga Sipil di Suriah, Begini Sikap Uni Eropa
Tangkapan layar bentrokan antara warga sipil Suriah dan kelompok teroris YPG/PKK. (Foto: Anadolu Agency)
Advertisement . Scroll to see content

BRUSSELS, iNews.id - Negara-negara Uni Eropa memilih mengabaikan pembantaian oleh kelompok teroris YPG/PKK terhadap warga sipil di Suriah. Perwakilan negara-negara tersebut bahkan tak memberikan pernyataan sikap yang tegas terhadap kasus tersebut.

Juru bicara urusan luar negeri Uni Eropa, Peter Stano mengatakan, pihaknya mengetahui adanya korban di Manbij. Dia pun meminta semua pihak untuk menerapkan gencatan senjata.

“Uni Eropa terus menyerukan semua pihak dalam konflik di Suriah untuk sepenuhnya menghormati hukum internasional, dimana wajib melindungi warga sipil,” katanya seperti dilansir dari Anadolu Agency.

Sementara itu, Inggris menekankan perlunya kelanjutan gencatan senjata dan perlindungan warga sipil sesuai dengan hukum internasional.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Maria Adebahr bahkan tidak mengetahui adanya laporan tentang pembunuhan kelompok teroris PKK terhadap delapan warga sipil di Manbij.

Kementerian Luar Negeri Prancis menolak menjawab pertanyaan apa pun tentang masalah ini.

Sebelumnya, protes warga sipil terjadi di Manbij pada hari Senin dan Selasa awal pekan ini. Sebanyak delapan orang tewas dan 27 lainnya terluka ketika teroris YPG/PKK menembaki mereka.

Protes dipicu kelompok teroris yang berusaha merekrut anggota dari daerah yang diduduki, termasuk Ayn al-Arab (Kobani), Qamishli, al-Malikiyah, Darbasiyah, al-Hasakah, Raqqa, Deir ez-Zor dan Manbij.

Pemerintah Turki menuntut agar kelompok teroris itu keluar dari Manbij, yang diduduki oleh YPG/PKK sejak Agustus 2016.

Dalam lebih dari 35 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa, telah bertanggung jawab atas kematian sedikitnya 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi. Sementara YPG merupakan cabang organisasi ini di Suriah.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut