Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Kematian akibat Covid di India Tembus 400.000 Jiwa, Ahli Perkirakan Lebih dari 1 Juta Jiwa

Jumat, 02 Juli 2021 - 12:58:00 WIB
Kematian akibat Covid di India Tembus 400.000 Jiwa, Ahli Perkirakan Lebih dari 1 Juta Jiwa
Mayat bermunculan di tepi Sungai Gangga setelah banjir menyapu kuburan korban Covid-19. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NEW DELHI, iNews.idIndia membuat sejarah baru. Jumlah kematian akibat wabah Covid di negara itu telah menembus 400.000 jiwa pada Jumat (2/7/2021).

Setengah dari total kematian itu terjadi selama gelombang kedua yang berlangsung dalam beberapa bulan terakhir, hingga membanjiri sistem perawatan kesehatan dan krematorium di negeri anak benua.

India sampai sejauh ini mencatat 30,45 juta kasus infeksi Covid-19. Catatan itu menjadikannya sebagai negara kedua yang paling terkena dampak wabah virus corona setelah Amerika Serikat—yang saat ini memiliki 33 juta kasus infeksi.

Sementara itu, kematian akibat Covid yang terkonfirmasi di AS sampai hari ini sudah lebih dari 604.000 jiwa. Brasil berada di urutan kedua dengan 518.000 orang meninggal karena wabah tersebut.

Data Kementerian Kesehatan India menunjukkan, ada 853 kematian akibat Covid yang terkonfirmasi di negara terpadat kedua di dunia itu dalam 24 jam terakhir. 

Sebanyak 100.000 kematian pasien corona di India bertambah hanya dalam tempo 39 hari terakhir, menurut penghitungan Reuters.

Para ahli kesehatan meyakini jumlah sebenarnya orang yang meninggal karena Covid di India mungkin bisa mencapai 1 juta jiwa atau bahkan lebih tinggi. Pasalnya, sisem kesehatan di negara Asia Selatan itu berjalan lambat dari semestinya.

Pada Mei lalu, puluhan mayat hanyut di sepanjang Sungai Gangga di India Utara. Pada saat bersamaan, masyarakat berjuang keras untuk mengimbangi kematian dan permintaan kremasi yang membeludak di puncak gelombang kedua wabah virus corona di negeri itu.

“Penghitungan kematian yang rendah adalah sesuatu yang telah terjadi di seluruh negara bagian (provinsi), sebagian besar karena kelambatan dalam sistem. Artinya, kita tidak akan pernah tahu berapa banyak orang yang meninggal dalam gelombang kedua ini,” kata profesor di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Rajagiri di Kota Kochi, Rijo M John.

Bulan lalu, Bihar, salah satu negara bagian termiskin di India, merevisi total angka kematian akibat Covid-19 menjadi 9.429 jiwa dari sebelumnya 5.424 jiwa. Perubahan itu menyusul perintah dari pengadilan setempat.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut