Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Tetap Kirim Delegasi ke KTT G20 Afrika Selatan, tapi...
Advertisement . Scroll to see content

Kemlu AS Tepis Bantuan untuk Pengungsi Palestina Dibekukan

Sabtu, 06 Januari 2018 - 14:09:00 WIB
Kemlu AS Tepis Bantuan untuk Pengungsi Palestina Dibekukan
Pengungsi Palestina di Yarmouk, Damaskus, Suriah (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Amerika Serikat (AS) menepis bahwa pemerintahnya telah membekukan bantuan untuk pengungsi Palestina melalui badan PBB, United Nations Relief and Works Agency (UNRWA).

Bantahan itu disampaikan Kemlu AS menyusul laporan media online Axios pada Jumat 5 Januari 2018 yang menyebutkan dana untuk para pengungsi seharusnya sudah cair pada 1 Januari, namun sampai laporan itu diturunkan, belum.

Kemlu menegaskan belum ada keputusan resmi yang diambil oleh Pemerintah AS, meski Presiden Donald Trump mengancam akan menghentikan bantuan lebih dari USD300 juta per tahun untuk pengungsi Palestina melalui UNRWA.

Laporan Axios bahwa AS sudah membekukan dana bantuan itu didasarkan atas keterangan tiga orang sumber diplomat AS.

"Laporan itu menyesatkan. Hanya karena mereka mengharapkan uang itu dan mereka tidak mendapatkannya tepat waktu, bukan berarti ditangguhkan atau dibatalkan. Pembicaraan masih berlangsung dan sampai pada pertengahan Januari kami akan membuat keputusan final," kata seorang sumber Kemlu AS, dikutip dari Reuters, Sabtu (6/1/2018).

Juru Bicara UNRWA Chris Gunness mengatakan, pihaknya juga belum mendapat keputusan resmi mengenai pembekuan bantuan itu.

Seperti diketahui, melalui cuitannya di Twitter, Trump mengancam akan menghentikan bantuan untuk Palestina. Menurut Trump, hal ini terkait dengan keengganan Palestina untuk melanjutkan perundingan damai dengan Israel, terkait pengakuan sepihak Yerusalem sebagai ibu kota negara itu.

AS merupakan pendonor terbesar UNRWA untuk pengungsi Palestina dengan menyumbang USD370 juta atau sekitar Rp4,8 triliun selama 2016.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut