Kenalan dengan Afshin Esmaeil Ghaderzadeh, Pria Terpendek di Dunia yang Susah Pegang Ponsel
TEHERAN, iNews.id - Afshin Esmaeil Ghaderzadeh merupakan pria terpendek di dunia. Di usianya yang menginjak 20 tahun, tinggi badannya setara bocah umur 5-6 tahun.
Guinness World Records baru saja mencatatnya sebagai pria terpendek di dunia. Menurut lembaga itu, dalam data yang diterbitkan pada 15 Desember 2022, tinggi badan Afshin hanya 65,24 cm.
Dia tujuh cm lebih pendek dari pemegang rekor orang terpendek di dunia sebelumnya, Nino Hernandez dari Kolombia. Hernandez memiliki tinggi badan 72,1 cm.
Dilansir dari eva, Afshin lahir dari keluarga miskin yang tinggal di desa terpencil di Azerbaijan Barat, Iran. Kehidupan sehari-hari mereka sulit dan terbilang sengsara.
Asfhin juga memiliki catatan kesehatan yang kurang baik. Orang tua Asfhin berjuang untuk memenuhi biaya hidup, obat-obatan dan perawatan medisnya.
Oleh karena itu, ketika diakui oleh Guinness World Records, Asfhin merasa sangat beruntung dan bahagia.
"Hanya berpikir menjadi bagian dari keluarga Rekor Dunia Guinnes seperti mimpi bagi saya. Terkadang saya masih belum percaya. Seperti ketika bangun suatu pagi, dan seluruh dunia tahu siapa saya. Ini ajaib," katanya penuh semangat.
Saat ini, dia hanya berharap bisa membantu orang tuanya memperbaiki kehidupan mereka. Dengan terdaftarnya dia di Guinness World Records, Asfhin berharap dapat membantu perekonomian keluarga.
Baru-baru ini, pemuda itu tampak tengah belajar menulis namanya sendiri. Hal itu dilakukan karena dulu, dia tak bersekolah akibat keterbatasan ekonomi.
Dia juga mengaku mendapat hadiah sebuah ponsel dengan harapan bisa lebih terhubung dengan orang-orang sekitar. Namun ukuran tubuh membuatnya kesulitan memegang dan mengoperasikan benda tersebut.
"Ponsel ini sangat berat bagi saya meski membutuhkan waktu yang lama untuk mengoperasikannya. Tapi saya bisa mengatasinya," ungkap Asfhin.
Di kampungnya, Asfhin dikenal baik, terbuka, dan mudah bergaul. Tak heran, semua warga menyayanginya. Biasanya dia jalan-jalan dengan digendong ayah atau ibunya.
Editor: Umaya Khusniah