Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pesawat Cessna Bawa Turis Asing Jatuh dan Terbakar di Kenya, 12 Orang Tewas
Advertisement . Scroll to see content

Kepala Sudah Dibedah, Ternyata Dokter Salah Operasi Pasien

Minggu, 04 Maret 2018 - 01:03:00 WIB
Kepala Sudah Dibedah, Ternyata Dokter Salah Operasi Pasien
Rumah sakit di Kenya salah mengoperasi pasien (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

NAIROBI, iNews.id - Kesalahan fatal terjadi di Rumah Sakit Kenyatta National di Nairobi, Kenya. Pihak rumah sakit salah mengoperasi pasien pada pekan lalu.

Pasien yang seharusnya hanya menjalani penanganan ringan justru dioperasi. Tindakan bedah seharusnya dilakukan kepada seorang pasien yang mengalami pembekuan darah di otak. Kesalahan ini terjadi karena kelalaian perawat, yakni salah menempelkan penanda pada tubuh pasien yang akan dioperasi.

Parahnya, dokter baru sadar kalau mereka menghadapi pasien yang salah beberapa jam setelah operasi berlangsung. Itu pun baru diketahui setelah dokter tak mendapati adanya darah yang membeku pada otak pasien. Namun tak lama setelah operasi berakhir, kondisi pasien berangsur normal.

Pihak rumah sakit langsung menyelidiki kasus ini. CEO RS Kenyatta National, Lily Koros, mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan peristiwa ini. Untungnya, kata dia, kondisi pasien kini sudah stabil.

"Kami senang bisa menyampaikan kepada masyarakat bahwa kondisi pasien seudah kembali normal dan perkembangannya sangat baik," kata Koros, dikutip dari BBC, Sabtu 3 Maret 2018.

Peristiwa ini akhirnya sampai ke pemerintah setelah ramai dibicarakan di media sosial. Warganet syok dan mempertanyakan mengapa bisa terjadi salah pasien, padahal ini menyangkut nyawa.

Apalagi, peristiwa ini terjadi 6 pekan setelah kementerian kesehatan memerintahkan penyelidikan di rumah sakit yang sama terkait pelecehan seksual terhadap beberapa ibu.

Empat staf, yakni dokter bedah saraf, perawat bangsal, perawat ruang operasi, dan dokter anastesi, dibebastugaskan. Tapi pembebastugasan ini dikritik oleh dokter lain dengan alasan petugas yang salah memberi tandalah yang seharusnya bertanggung jawab.

Tak lama setelah itu, Menteri Kesehatan Kenya, Sicily Kariuki, meminta kepada Koros untuk menghentikan aktivitas di rumah sakit sampai penyelidikan selesai.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut