Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wow! Israel Rogoh Kocek Rp1.275 Triliun untuk Pertahanan, termasuk Perang Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Kepala Unit Intelijen Elite Israel Mundur gara-gara Gagal Cegah Serangan Hamas 7 Oktober

Jumat, 13 September 2024 - 06:59:00 WIB
Kepala Unit Intelijen Elite Israel Mundur gara-gara Gagal Cegah Serangan Hamas 7 Oktober
Pasukan Israel melakukan patroli di Tepi Barat dalam upaya menangkap anggota Hamas, beberapa tahun lalu. (Foto: Arsip)
Advertisement . Scroll to see content

TEL AVIV, iNews.id - Kepala unit intelijen elite militer Israel mengundurkan diri karena gagal mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Kabar itu dikonfirmasi langsung militer zionis, Kamis (12/9/2024).

"Komandan Unit 8200, (Brigadir Jenderal) Yossi Sariel, telah memberi tahu para komandan dan bawahannya tentang niatnya untuk mengakhiri jabatannya. Perwira itu akan menyelesaikan tugasnya dalam waktu dekat," ungkap militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Unit 8200 yang bergengsi dan bekerja secara rahasia memiliki tugas menguraikan dan menganalisis penyadapan serta sinyal-sinyal intelijen lainnya.

Menyusul serangan pada 7 Oktober lalu, Direktorat Intelijen Militer Israel dilanda krisis yang menyebabkan komandannya, Mayor Jenderal Aharon Haliva, mengumumkan pengunduran dirinya pada April 2024. Militer kemudian mengatakan bahwa Haliva telah meminta untuk dibebastugaskan karena direktorat tersebut gagal mencegah serangan 7 Oktober.

Media Israel pada Kamis kemarin menyiarkan salinan surat pengunduran diri Sariel. Dia situ dia meminta maaf karena tidak mampu memenuhi misi yang dipercayakan kepadanya saat terjadinya peristiwa 7 Oktober.

Pada Juni lalu, lembaga penyiaran publik Israel, Kan, mengungkapkan adanya laporan intelijen yang disiapkan oleh Unit 8200 pada September 2023 yang memperingatkan pejabat militer zionis tentang persiapan Hamas untuk serangan tersebut. Kan mengatakan dokumen Unit 8200 kalanitu mencakup perincian pelatihan para pejuang elite Hamas untuk penyanderaan dan rencana serangan terhadap posisi militer dan komunitas Israel di Israel Selatan.

Serangan 7 Oktober mengakibatkan kematian lebih dari 1.205 orang Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel. Jumlah itu juga mencakup para sandera Israel yang terbunuh saat ditawan di Gaza.

Serangan Israel terhadap Hamas berikutnya sejak 7 Oktober telah menewaskan sedikitnya 41.118 orang di Gaza. Kantor hak asasi PBB mengatakan sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut