Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polisi Gerebek Apartemen di Tangerang: Pria Inisial WW Simpan Sabu, Senpi Ilegal dan Amunisi
Advertisement . Scroll to see content

Kepanikan saat Penggerebekan Polisi di Kawasan Kumuh Brasil, 9 Orang Tewas Terinjak-injak

Senin, 02 Desember 2019 - 10:55:00 WIB
Kepanikan saat Penggerebekan Polisi di Kawasan Kumuh Brasil, 9 Orang Tewas Terinjak-injak
Sembilan orang di Sao Paulo, Brasil, tewas terinjak-injak akibat kepanikan saat penggerebekan polisi (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

SAO PAULO, iNews.id - Penggerebekan polisi di kawasan padat dan kumuh di Sao Paulo, Brasil, Minggu (1/12/2019), menyebabkan kepanikan warga. Setidaknya sembilan orang tewas dan dua luka akibat terinjak-injak.

Perkampungan itu sedang ramai oleh ribuan warga dan pendatang untuk menonon festival dence funk yang digelar rutin setiap pekan.

Juru bicara kepolisian Sao Paulo Emerson Massera mengatakan, korban tewas merupakan seorang perempuan dan tujuh laki-laki dewasa serta saru remaja berusia 14 tahun.

Dia mengatakan satu unit terdiri dari 38 polisi militer melakukan operasi di Paraisopolis untuk memburu dua pria yang menggunakan sepeda motor. Keduanya menembaki polisi sebelum melarikan diri ke arah festival.

Saat kejadian, lokasi diramaikan oleh sekitar 5.000 orang untuk menonton dence, sebuah pesta jalanan yang biasa digelar setiap akhir pekan di kawasan padat dan kumuh di Sao Paulo dan Rio de Janeiro.

Seorang perempuan yang merupakan ibu dari korban luka mengatakan kepada situs web G1, polisi harus bertanggung jawab atas insiden ini.

Menurut dia, polisi menyerbu saat jalanan sudah ditutup, dengan menembakkan gas airmata serta peluru karet.

"Seorang polisi menyerang putri saya menggunakan botol," kata perempuan yang tidak menyebutkan namanya itu, seperti dilaporkan kembali AFP, Senin (2/12/2019).

Dia menggambarkan luka yang dialami putrinya sangat parah karena mengeluarkan banyak darah.

"Saya sampai tidak mengenali. Wajahnya luka, dan dia kehilangan banyak darah,” tuturnya.

Stasiun televisi Globo menyiarkan rekaman video amatir menunjukkan seseorang ditendang oleh polisi.

Asosiasi lingkungan Paraisopolis mengecam tindakan polisi tersebut.

"Dini hari tadi, orang-orang muda terpojok di lorong-lorong dan dibunuh. Kami menuntut keadilan," kata asosiasi, dalam pernyataan di media sosial.

Paraisopolis merupakan salah satu favela terbesar di Sao Paulo, dengan 50.000 penduduk. Banyak dari mereka tinggal di rumah-rumah kumuh di sepanjang jalan-jalan beraspal yang tidak memiliki layanan dasar.

Juru bicara kepolisian Emiliano da Silva Neto mengatakan, penggerebekan itu juga dalam rangka pengungkapan kasus kejahatan narkoba. Namun dia mengakui operasi tersebut berlangsung di luar kendali. Polisi militer sedang menyelidiki dugaan kesalahan dari pihak aparat.

Saat petugas mengejar dua pelaku penembakan, mereka disambut dengan hujan batu yang kemudian dibalas dengan gas airmata, peluru karet, dan granat setrum.

Da Silva Neto menambahkan, mereka yang tewas disebabkan terinjak-injak dan tidak ada karena tembakan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut