Keren! Startup Jepang Bikin Robot Bisa Dikendarai Mirip Gundam, Dijual Rp46 Miliar

TOKYO, iNews.id – Perusahaan rintisan alias stratup yang berbasis di Tokyo, Tsubame Industries, mengembangkan robot roda empat setinggi 4,5 meter. Yang menarik, robot itu terlihat seperti “Mobile Suit Gundam” dari serial animasi Jepang yang sangat populer. 

Oleh pengembangnya, robot itu diberi nama ARCHAX, yang diambil dari nama dinosaurus burung archaeopteryx. Robot tersebut memiliki monitor kokpit yang menerima gambar dari kamera yang dihubungkan ke bagian luar, sehingga pilot dapat menggerakkan lengan dan tangannya dengan joystick dari dalam tubuhnya.

Baca Juga

Ini Perlawanan Ilhan Omar setelah Diintimidasi Presiden Trump Berulang Kali

Robot seberat 3,5 ton itu akan diperkenalkan di Japan Mobility Show akhir bulan ini. Untuk menggerakkannya, tersedia dua mode yaitu “mode robot” tegak dan “mode kendaraan” yang dapat melaju hingga 10 km per jam. Robot besar itu dijual dengan harga 3 juta dolar AS (Rp46,47 miliar).

“Jepang sangat ahli dalam bidang animasi, games, robot, dan mobil. Karenanya, saya pikir akan sangat bagus jika saya bisa menciptakan produk yang menggabungkan semua elemen ini menjadi satu,” kata CEO Tsubame Industries, Ryo Yoshida, yang masih berusia 25 tahun.

Baca Juga

Viral Pria Indonesia Ciptakan Robot dari Motor Bekas, Bisa Berjalan Tarik Gerobak

“Saya ingin menciptakan sesuatu yang mengatakan, ‘Inilah Jepang!’,” ujarnya, seperti dikutip Reuters, Senin (2/10/2023).

Yoshida berencana membuat dan menjual lima unit mesin sejenis untuk para penggemar robot dari “kalangan berduit”. Akan tetapi,  dia berharap robot tersebut suatu hari nanti dapat digunakan untuk membantu korban bencana atau dimanfaatkan dalam industri luar angkasa.

Baca Juga

NASA Kembangkan Robot Humanoid, Bisa Bantu Pekerjaan Astronot

Sebagai pengusaha muda, Yoshida mulai tertarik pada bidang manufaktur sejak usia dini. Dia belajar cara mengelas di pabrik besi milik kakeknya dan kemudian mendirikan perusahaan yang memproduksi tangan palsu myoelektrik. 

Dia mengatakan, dia ingin menjaga daya saing Jepang di bidang manufaktur tetap hidup. “Saya berharap bisa belajar dari generasi sebelumnya dan meneruskan tradisi tersebut,” ucapnya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil