Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polisi Usut Penyebab Kebakaran Tewaskan 5 Orang di Penjaringan, Periksa Sejumlah Saksi
Advertisement . Scroll to see content

Kerusuhan di Papua Nugini Tewaskan 15 Orang, Toko Warga China Jadi Sasaran Penjarahan

Kamis, 11 Januari 2024 - 13:17:00 WIB
Kerusuhan di Papua Nugini Tewaskan 15 Orang, Toko Warga China Jadi Sasaran Penjarahan
China memprotes pemerintah Papua Nugini setelah warganya menjadi korban kerusuhan dan penjarahan (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - China memprotes Papua Nugini terkait kerusuhan dan penjarahan yang terjadi di Port Moresby dan wilayah lain. Banyak properti warga China yang menjadi sasaran serangan demonstran, bahkan beberapa orang luka.

Surat kabar Global Times melaporkan, China mendesak pemerintah Papua Nugini untuk mengambil tindakan segera dan efektif unuk menjamin keselamatan dan bisnis warganya. Selain itu pemerintahan di Beijing mendesak pemerintah Papua Nugini menghukum berat para pelaku kerusuhan dan penjarahan.

Dilaporkan para demonstran menyerang toko-toko milik warga China serta menyerang pemilik.

Kerusuhan meletus sejak Rabu (10/1/2024), setelah polisi dan pegawai negeri sipil (PNS) Papua Nugini menggelar aksi mogok buntut dari pemotongan gaji.

Aksi mogok tersebut berubah menjadi kerusuhan serta penjarahan dan pembakaran. Awalnya kerusuhan terjadi di Port Moresby, kemudian meluas ke wilayah lain. 

Setidaknya 15 orang meninggal akibat kerusuhan tersebut. Stasiun televisi Australia ABC, mengutip keterangan kepolisian, melaporkan delapan orang tewas di Port Moresby sementara tujuh lainnya di Lae.

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan ketegangan di Port Moresby telah mereda hari ini. Personel kepolisian tambahan juga dikerahkan ke ibu kota untuk menjaga ketertiban.

“Polisi di kota ini tidak bertugas kemarin dan orang-orang melakukan pelanggaran hukum, tidak semua, tapi di bagian tertentu kota ini,” kata Marape.

Pemotongan gaji polisi dan PNS memicu spekulasi bahwa pemerintah menaikkan pajak dengan memotong gaji. Namun pemerintah menyangkalnya dengan alasan ada kesalahan administrasi terkait pemotongan gaji.

Pemerintah lalu membagikan pesan di media sosial yang menyangkal ada penerapan pajak baru kepada polisi. Marape berjanji untuk memperbaiki kesalahan administratif yang menyebabkan gaji polisi berkurang.

Tayangan stasiun televisi menunjukkan ribuan orang turun ke jalan di Port Moresby, banyak dari mereka membawa barang-barang yang tampaknya hasil jarahan di toko-toko.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut