Kesal, Dmitry Medvedev Sarankan Mantan PM Inggris Boris Johnson Masuk RS Jiwa
MOSKOW, iNews.id - Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional yang juga mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev menyarankan agar mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson masuk rumah sakit jiwa. Medvedev mengatakan hal itu untuk mengomentari seruan Johnson agar Ukraina diterima menjadi anggota NATO.
"Pensiunan b***h ini lebih baik diterima ke rumah sakit jiwa," kata Medvedev, dalam pernyataannya di Telegram.
Menurut dia, di rumah sakit jiwa, Johnson bisa berperan sebagai pria perkasa yang meminta untuk melancarkan Perang Dunia III.
Tulisan opini Johnson di surat kabar Daily Mail pada Jumat (14/7/2023) yang membuat Medvedev kesal. Johnson mengkritik NATO terkait hasil pertemuan tingkat tinggi di Vilnius, Lithuania, pekan ini. Negara-negara anggota NATO hanya akan menerima Ukraina jika sudah memenuhi syarat yang ditentukan. Selain itu, Ukraina harus mendapat restu dari semua anggota NATO.
Menurut Johnson, janji baru bagi Ukraina itu tidak lebih tegas atau lebih meyakinkan daripada yang disampaikan saat pertemuan NATO di Bucharest, Rumania, pada 2008.
“Kapan sekutu-sekutu setuju? Kapan syarat terpenuhi? Menurut kesimpulan Bucharest, sekutu menyetujui semua ini 15 tahun lalu,” kata Johnson.
Dia menegaskan tak ada negara lain yang lebih membutuhkan keanggotaan di NATO daripada Ukraina yang saat ini sedang berperang melawan Rusia.
“Yang perlu dilakukan Aliansi hanyalah menetapkan jadwal, bukan keanggotaan instan yang tidak masuk akal selama perang masih terjadi, tapi untuk menjadi anggota segera setelah kemenangan diraih,” ujarnya.
Johnson merupakan salah satu pendukung vokal Ukraina dalam perang melawan Rusia. Dia bersikeras solusi militer dalam konflik Ukraina dengan Rusia merupakan jalan yang tepat. Beberapa laporan mengungkap, Johnson berperan penting dalam menggagalkan pembicaraan damai Rusia dan Ukraina pada Maret lalu.
Editor: Anton Suhartono