Ketika Hotel Bintang 5 Berubah Fungsi Jadi Tempat Merawat Korban Virus Corona
MADRID, iNews.id - Spanyol memerintahkan semua hotel tak beroperasi normal untuk mendukung program pemerintah memerangi pandemi virus corona. Korban meninggal akibat virus corona di Negeri Matador merupakan yang tertinggi kedua di dunia di bawah Italia, yakni 10.935, hingga Sabtu (4/4/2020).
Semua hotel, termasuk bintang 5, berubah fungsi menjadi fasilitas medis dadakan, digunakan untuk menampung pasien sembuh dari Covid-19 untuk menjalani recovery.
Rumah-rumah sakit difokuskan untuk menangani pasien dalam kondisi memerlukan penanganan serius.
Madrid, wilayah paling parah diserang wabah virus corona, merupakan yang pertama memberlakukan kebijakan tersebut. Saat ini lebih dari 700 pasien dikarantina di hotel.
Di Barcelona, para pelaku bisnis perhotelan menyediakan 2.500 tempat tidur. Salah satu hotel bintang 5 yang melayani pasien corona adalah Melia Sarria yang teruka untuk pasien pada 29 Maret.
Saat ini hotel menampung 107 tamu, setiap harinya ada 50 lebih tamu yang check in sampai kapasitas 307 kamar penuh.
Para tamu tiba di hotel membawa tas yang hanya berisi beberapa barang pribadi dan laporan medis.
Tapi jangan berharap mereka disambut bellhop, melainkan tim perawat yang mengenakan APD, sarung tangan, dan masker wajah.
Segera setelah pasien masuk, perawat mengukur suhu tubuh, memeriksa laporan medis, dan bertanya apakah mereka ingin berhubungan dengan anggota keluarga.
"Mereka merupakan kasus orang-orang yang sudah sembuh, yang telah melewati perawatan di rumah sakit dan berada dalam tahap akhir pemulihan," kata Gemma Fanlo, seorang perawat, dikutip dari AFP, Sabtu (4/4/2020).
Staf di klinik kesehatan terdekat bekerja untuk merawat tamu di Melia Sarria, baik secara langsung maupun virtual. Para petugas medis bekerja penuh untuk melayani sebanyak mungkin pasien.
"Tenaga kesehatan profesional bekerja lebih lama, dan bahkan bekerja dari rumah, untuk memastikan semua orang dirawat. Kami bekerja dalam waktu penuh," kata Belen Enfedaque, direktur perawatan jaringan klinik kesehatan Barcelona.
Editor: Anton Suhartono