Ketika Vladimir Putin Pamer Limusin Kepresidenan Rusia ke Kim Jong Un

SEOUL, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengajak mitranya dari Korea Utara (Korut), Kim Jong Un, melihat-lihat mobil kepresidenan yang menjadi kendaraan dinasnya, Rabu (13/9/2023). Pada kesempatan itu, Kim sempat merasakan duduk di bangku belakang limusin buatan dalam negeri tersebut.

Kantor berita Korut KCNA melaporkan, Putin menunjukkan kendaraan pribadinya sebelum melakukan pembicaraan. Momen itu berlangsung saat kedua pemimpin berjalan ke kompleks utama sambil mengobrol santai. Putin dan Kim sampai di limusin kepresidenan Aurus yang diparkir di jalan masuk. Putin lalu menunjuk kendaraan dinasnya, sementara Kim berdiri dengan rasa ingin tahu.

Baca Juga

Mantan Ibu Negara Korea Selatan Dituntut Penjara 15 Tahun atas Suap Mewah

Setelah itu Putin mempersilakan Kim duduk di kursi belakang kemudian menyusul duduk di sampingnya. Mereka mengobrol santai sejenak di dalamnya.  

Limusin Aurus Senat dikembangkan oleh perusahaan otomotif milik pemerintah NAMI. Putin mengendarai Aurus untuk pertama kali saat pelantikan presiden untuk perideo keempat pada 2018. Mobil itu menggantikan Mercedes-Benz lamanya.

Baca Juga

Bertemu Putin, Kim Jong Un: Kami Dukung Rusia Tanpa Syarat

Sementara itu Kim selama di Rusia menggunakan mobil limusin Mercedes-Benz Maybach yang dibawa dari Korut. Mobil mewah itu dibawa langsung menggunakan kereta api kepresidenan.

Putin dan Kim sempat mengunjungi fasilitas peluncuran pesawat luar angkasa di Kosmodrom Vostochny, Timur Jauh, sebelum melakukan pembicaraan hangat.

Baca Juga

Putin Janji Bantu Kim Jong Un Bangun Satelit Korut

Kim diyakini sebagai penggila otomotif. Dia pernah mengendarai beberapa mobil mewah, termasuk beberapa model Mercedes, mobil sport Lexus, dan Rolls-Royce Phantom.

Kendaraan-kendaraan tersebut sebenarnya masuk kategori barang mewah yang dilarang diekspor oleh negara-negara anggota PBB ke Korut. Artinya besar kemungkinan mobil-mobil itu diselundupkan.

Produsen mobil asal Jerman yang memproduksi Maybach menyatakan tidak tahu bagaimana kendaraannya serta mobil Mercedes lain bisa masuk Korut. Perusahaan tak memiliki perjanjian apa pun dengan pemerintah Korut.

Editor: Anton Suhartono