Ketua Dewan Umum Masjidil Haram dan Nabawi Kecam Serangan 2 Kilang Minyak Saudi
JAKARTA, iNews.id - Komentar atas serangan terhadap kilang minyak Arab Saudi datang dari penjaga dua masjid suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Ketua Dewan Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Sheikh Abdurrahman bin Abdul Aziz As Sudais mengecam serangan dua kilang minyak milik perusahaan minyak nasional Aramco di wilayah Dawadmi dan Afif Kota Riyadh.
Menurut beliau, serangan keji dan aksi teror yang dilakukan oleh oknum penjahat itu merupakan upaya gagal untuk menggerogoti nikmat rasa aman yang diraih oleh Kerajaan Saudi Arabia dan usaha untuk menghancurkan sumber dayanya.
Menurut dia, serangan itu merupakan manuver dari pihak-pihak yang dengki terhadap negeri tauhid. Imam yang namanya dikenal di Indonesia dengan tilawahnya yang merdu itu menyebut, pelaku penyerangan merupakan kelompok tersesat dan menyimpang.
“Sesungguhnya aksi teror yang dilancarkan di bulan berkah ini, bulan kebaikan, puasa dan qiyamullail, bulan Alquran dan kekhusyukan merupakan bukti nyata kesesatan manhaj para oknum ini, yang mana mereka tak mempertimbangkan kesucian waktu, serta kehormatan hak dan maslahat sama sekali. Mereka tak memperhatikan agama Allah, tidak mengindahkan batasan Allah, melanggar perjanjian yang syar’i dan kesepakatan Negara yang mengecam tindakan jahat ini,” kata As Sudais, dalam keterangannya yang diterima iNews.id, di Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Dia mengungkapkan penghargaan yang tinggi terhadap para petugas keamanan yang bertindak cepat dan sigap dalam menjaga keamanan negeri dan segenap penduduk, serta memelihara maslahat agama dari serangan siapapun yang bermaksud mengacaukan keamanan dan stabilitas negeri ini.
Seperti diberitakan, dua stasiun pompa bahan bakar Arab Saudi diserang drone, Selasa (14/5/2019) pagi waktu setempat.
Menteri Energi Saudi Khalid Al Falih mengatakan, dua stasiun pompa yang diserang itu menyalurkan minyak dari pengeboran di provinsi sebelah timur Saudi ke pelabuhan Yanbu di pantai barat.
Serangan menyebabkan kebakaran di stasiun nomor 8, namun api langsung bisa dikendalikan. Insiden itu menimbulkan kerusakan, meski tak menyebabkan korban.
Dikutip dari Saudi Press Agency, akibat serangan ini Aramco menutup aliran pipa untuk memeriksa kerusakan dan memperbaiki stasiun pompa sebelum dioperasikan kembali.
Aramco memastikan penghentian sementara aliran minyak tak memengaruhi suplai ke konsumen.
"Serangan di Teluk dan Arab Saudi baru-baru ini ditujukan kepada dunia, bukan hanya Kerajaan," kata Al Falih.
Editor: Kurnia Illahi