Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Sindir AS: Rudal Burevestnik dan Poseidon Bukan Uji Coba Nuklir, Pemahaman Dangkal!
Advertisement . Scroll to see content

Ketua DPR AS Bela Anggota Kongres Muslim yang Terancam Keselamatannya

Senin, 15 April 2019 - 14:03:00 WIB
Ketua DPR AS Bela Anggota Kongres Muslim yang Terancam Keselamatannya
Ilhan Omar (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi meminta petugas keamanan memperketat keamanan terhadap anggota Kongres asal Minnesota, Ilhan Omar, staf, dan keluarganya.

Video serangan 11 September 2001 yang di-posting Presiden Donald Trump di Twitter pada Jumat pekan lalu bisa membahayakan nyawa Ilhan karena mengaitkannya dengan tragedi itu. Pelosi pun mendesak Trump untuk menghapus video itu.

"Terkait cuitan presiden, saya telah berbicara dengan otoritas legislatif untuk memastikan bahwa Kepolisian Capitol melakukan pengecekan keamanan untuk menjaga anggota Kongres Omar, keluarga, dan stafnya," kata Pelosi, dikutip dari AFP, Senin (15/4/2019).

Menurut dia, pernyataan Trump mengandung retorika penuh kebencian yang bisa membahayakan nyawa Ilhan.

"Presiden Trump harus penghapus video yang tidak hormat dan berbahaya itu," ujarnya.

Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders membela Trump dengan menyebut bosnya tak berniat buruk untuk mencelakai Ilhan.

"Presiden tidak menginginkan niat buruk dan tentu saja tidak pula mengharapkan kekerasan terhadap siapa pun," kata Sanders, kepada stasiun televisi ABC.

Sanders lalu mengungkit komentar-komentar Ilhan yang menyerang Trump yang menurutnya menjijikkan. Pernyataan Trump tersebut untuk merespons sikap Ilhan.

"Komentar yang dia buat benar-benar menjijikkan dan terus dibuat. Saya menemukan komentarnya benar-benar memalukan dan tidak pantas disampaikan anggota Kongres. Saya pikir merupakan hal baik bahwa presiden menyebutnya di komentar itu. Pertanyaan besarnya adalah, mengapa Demokrat tidak melakukannya juga," kata Sanders.

Pada Jumat lalu, Trump mengunggah video berisi Ilhan saat berpidato dan diselingi dengan tayangan tragedi 9/11.

Trump menulis di cuitan itu, "Kami tak akan pernah lupa."

Dalam pernyataan di Twitter, Ilhan mengatakan, dirinya menerima banyak ancaman setelah video di-posting.

"Kejahatan kekerasan dan tindakan kebencian lain oleh ekstrimis sayap kanan dan nasionalis kulit putih sedang meningkat di negara ini dan seluruh dunia," kata dia.

Dukungan bagi Ilhan juga datang dari tokoh Demokrat terkemuka Beto O'Rourke, Kamala Harris, dan sesama anggota Kongres Omar Alexandria Ocasio-Cortez. Mereka menilai presiden sengaja membuat video itu untuk membahayakan hidup Ilhan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut