Ketua DPR AS Nancy Pelosi Pertimbangkan Pensiun Setelah Suaminya Dipukul Pakai Palu
WASHINGTON, iNews.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (DPR AS) Nancy Pelosi mengungkapkan serangan terhadap sang suami, Paul Pelosi (82), akan memberikan pengaruh untuk memutuskan pensiun dari parlemen. Peristiwa pada 28 Oktober itu memberikan pukulan telak bagi Pelosi karena pelaku mengincar dirinya.
Seorang penyusup memasuki rumah pasangan tersebut di San Francisco, California, memukul kepala Paul, menyebabkan tulang tengkoraknya patah. Pelaku mencari Nancy, namun saat itu dia berada di Washington DC.
Nancy merasa dirinya menjadi target sehingga ini akan berdampak pada keputusan untuk mengakhiri karier di parlemen.
Dalam wawancara dengan CNN, Pelosi mengatakan, setelah suaminya diserang pada dini hari, dia dibangunkan Kepolisian Capitol AS dan dijelaskan mengenai serangan itu.
"Bagi saya, ini adalah bagian yang sangat sulit (setelah mengetahui dia yang seharusnya menjadi target). Karena Paul bukan target dan dia yang membayarnya," ujar perempuan 82 tahun itu, seperti dilaporkan kembali Reuters, Selasa (8/11/2022).
Pelosi menegaskan telah membaca perkembangan 1 sampai 2 pekan terakhir untuk mengambil keputusan.
Di sisi lain, AS akan menggelar pemilu paruh waktu yang sangat menentukan bagi Partai Demokrat. Ada peluang Demokrat kehilangan mayoritas suara di DPR dari Partai Republik.
Saat ditanya host Anderson Cooper, apakah keputusan pensiunnya juga akan dipengaruhi kondisi di Kongres terlebih jika Demokrat kalah, Pelosi membantahnya.
"Saya harus katakan, keputusan saya akan dipengaruhi oleh apa yang terjadi 1 atau 2 pekan terakhir," ujarnya, merujuk pada serangan terhadap Paul.
Pelaku penyerangan, David Wayne DePape (42), sudah ditangkap polisi. Dalam pemeriksaan, DePape mengatakan dia ingin menculik, menginterogasi, dan mematahkan tempurung lutut Pelosi jika berbohong.
DePape menyelinap masuk rumah dan menuju kamar Paul, namun tak mendapati Pelosi. Usai dianiaya, Paul masih sempat menguhubungi 911 sehingga petugas segera sampai. Di lokasi petugas mendapati barang bukti palu yang digunakan pelaku.
Sementara itu dalam sidang Di pengadilan Negara Bagian California, DePape mengaku bersalah atas tuduhan percobaan penculikan. Namun dia mengaku tidak bersalah atas tuduhan lain yakni percobaan pembunuhan, penyerangan dengan senjata mematikan, perampokan, pelecehan terhadap orang tua, dan mengancam pejabat publik.
Editor: Anton Suhartono