Ketua DPR AS Nilai Tak Perlu Ada Debat Capres Donald Trump dan Joe Biden
WASHINGTON, iNews.id - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi menilai tidak perlu ada debat calon presiden antara kandidat Partai Republik Donald Trump dengan lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden.
Pelosi menjelaskan, debat akan sia-sia jika kandidat tak berpegang pada kebenaran dan bukti.
"Menurut saya, seharusnya tidak ada debat. Saya rasa presiden AS itu telah bertingkah sedemikian rupa dengan tidak berpegang pada kebenaran, bukti, data, dan fakta," kata Pelosi, menyinggung Donald Trump, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (28/8/2020).
Dia mengusulkan debat diganti dengan cara lain, yakni kedua kandidat berada di tempat terpisah untuk menjawab pertanyaan dari warga AS terkait kebijakan-kebijakan mereka dalam menangani permasalahan.
Usulan usulan Pelosi yang juga politikus senior Partai Demokrat itu ditolak juru bicara tim kampanye Joe Biden, Andrew Bates.
"Tentu saja setuju dengan Ketua DPR Pelosi terkait pandangannya terhadap perilaku presiden AS. Namun, serupa dengan sikap Pelosi yang kuat dalam menghadapi perilaku di Ruang Oval dan Ruang Kabinet, Joe Biden berharap dapat melakukan hal yang sama di pentas debat," kata Bates.
Trump dan tim kampanye dari Partai Republik mempertanyakan kesehatan mental Biden serta mendorong acara debat yang lebih banyak.
Pada Rabu (26/8/2020), Trump mengatakan akan meminta Biden termasuk dirinya melakukan tes narkoba menjelang debat kepresidenan pertama pada September mendatang.
Tanpa memberikan bukti, Trump menyebut obat-obatan telah memberikan pengaruh postif kepada Biden saat menghadapi debat dengan Bernie Sanders dalam pemilihan primer Partai Demokrat pada Maret lalu. Dia mempertanyakan jenis obat yang dikonsumsi Biden.
"Kami akan meminta tes narkoba. Saya tidak tahu bagaimana dia, yang tidak kompeten dalam melakukan debat, tiba-tiba tampil baik saat menghadapi Bernie," tuturnya.
Komisi Debat Presiden menjadwalkan tiga agenda Trump dan Trump dan satu debat antara calon wakil presiden Mike Pence dengan Kamala Harris, dalam 2 bulan mendatang.
Editor: Anton Suhartono