Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Beri Syarat Negara yang Bisa Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian ke Gaza, Apa Itu?
Advertisement . Scroll to see content

Khashoggi Diduga Dimutilasi, Turki Perluas Pencarian ke Hutan Istanbul

Jumat, 19 Oktober 2018 - 09:26:00 WIB
Khashoggi Diduga Dimutilasi, Turki Perluas Pencarian ke Hutan Istanbul
Polisi Turki lakukan pencarian ke hutan. (Foto: EPA)
Advertisement . Scroll to see content

ISTANBUL, iNews.id - Polisi Turki terus menyelidiki keberadaan jurnalis Jamal Khashoggi yang menghilang dan diduga dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul. Kepolisian memperluas pencarian mereka hingga ke sebuah hutan di Istanbul dan sebuah rumah peternakan di Provinsi Yalova.

Dilaporkan BBC, Jumat (19/10/2018), pejabat Turki yang tidak disebutkan namanya mengatakan, tubuh Khashoggi kemungkinan telah dibuang di hutan terdekat atau di lahan pertanian.

Khashoggi menghilang setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Pejabat Turki menuduh dia disiksa dan disiksa oleh algojo Saudi di dalam konsulat.

Saudi menyangkal mengetahui apa yang terjadi pada jurnalis The Washington Post tersebut.

Saat ini, sampel yang diambil dari konsulat Saudi dan kediaman konsul selama pencarian pekan ini sedang diuji untuk dicocokkan dengan DNA Khashoggi.

Secara terpisah, pada Kamis (18/10/2018), seorang pejabat senior Turki mengatakan kepada ABC News, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo telah mendengarkan rekaman audio saat Khashoggi dibunuh.

Namun hal itu kemudian dibantah oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Heather Nauert.

Turki sebelumnya menyatakan memiliki bukti audio dan video dari pembunuhan Khashoggi, namun belum dipublikasikan.

Insiden ini menyebabkan ketegangan besar antara Saudi dan sekutu Barat-nya. Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Sekretaris Perdagangan Internasional Inggris Liam Fox menjadi tokoh senior terbaru yang menarik diri dari konferensi investasi besar di Riyadh pekan depan.

KTT ini diselenggarakan oleh Pangeran Mahkota Saudi Mohamed bin Salman untuk mempromosikan agenda reformasinya.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut