Kim Jong Un Pamer Naik Kuda Putih di Puncak Tertinggi Korut, Pertanda Siap Lawan Trump?
SEOUL, iNews.id - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un berjanji mengatasi sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap negaranya. Ungkapan itu dirilis media pemerintah bersamaan dengan gambar-gambar propaganda yang menunjukkan Kim sedang menunggang kuda putih.
Foto-foto yang dirilis media resmi Korut menunjukkan, Kim menunggang kuda putih saat mendaki Gunung Paektu yang tertutup salju. Lokasi dan hewan yang dipilihnya merupakan simbol yang terkait dengan dinasti keluarga Kim, isyarat dirinya akan mengambil keputusan besar dalam waktu dekat.
Titik tertinggi di Semenanjung Korea itu merupakan lokasi suci bagi Korut dan Kim pernah mengunjunginya sebelum membuat keputusan besar, seperti saat mengeksekusi pamannya pada 2013; serta pada 2018 saat Korut masuk dalam diplomasi dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).
Foto-foto dan komentar Kim dirilis beberapa hari setelah negosiasi nuklir pertama Korut dengan AS berakhir berantakan.
Kim Jong Un saat naik kuda putih di Gunung Paektu. (FOTO: KCNA via AP)
Media Korea Selatan dengan cepat berspekulasi Kim mungkin sedang mempertimbangkan strategi baru dalam urusannya dengan AS, sebab dia sebelumnya menuntut AS mengajukan proposal baru guna menyelamatkan denuklirisasi yang mandek.
"Dia, yang duduk di atas kuda di puncak Gunung Paektu, mengingat dengan emosi yang dalam tentang jalan perjuangan yang sulit yang dia selesaikan untuk tujuan besar membangun negara yang paling kuat dengan iman dan akan sekuat Gunung Paektu," lapor kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, seperti dilaporkan Associated Press, Rabu (16/10/2019).
Dokumen-dokumen milik Korea Utara menyebut, kakek Kim sekaligus pendiri Korut, Kim Il Sung, memiliki pangkalan gerilya anti-Jepang di lereng Paektu selama pemerintahan kolonial Jepang era 1910-1945 di Semenanjung Korea.
Momen ini dianggap sebagai pertanda Kim Jong Un akan segera ambil sikap soal gagalnya perundingan dengan AS. (FOTO: KCNA via AP)
Biografi resmi ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, mengatakan sang pemimpin generasi kedua itu lahir di Paektu ketika dua pelangi memenuhi langit.
Kuda putih juga merupakan simbol propaganda untuk keluarga Kim yang memerintah Korut selama tujuh dekade. Media pemerintah sesekali memperlihatkan Kim, saudara perempuannya, dan ayahnya menunggang kuda putih.
Foto Kim menunggang kuda outputi juga mengingatkan kembali akan Kim Il Sung, yang menurut narasi resmi Korut, menunggang kuda putih saat berperang melawan penguasa kolonial Jepang.
KCNA menyatakan, Kim juga mengunjungi lokasi konstruksi terdekat di Kabupaten Samjiyon dan mengeluh tentang sanksi AS yang diberlakukan terhadap negaranya karena program nuklir.
"Situasi negara ini sulit karena sanksi dan tekanan yang tak henti-hentinya dari pasukan musuh dan ada banyak kesulitan dan cobaan yang menghadang kami," kata Kim.
Sebelum mengambil keputusan penting, ayah dan kakek Kim Jong Un selalu naik kuda putih di Gunung Paektu beberapa tahun lalu. (FOTO: KCNA via AP)
"Tetapi orang-orang kita tumbuh lebih kuat melalui cobaan dan menemukan cara mereka sendiri untuk berkembang dan belajar bagaimana selalu menang dalam menghadapi cobaan."
Kim juga mengatakan, "Kepedihan yang disebabkan oleh pasukan anti-Korea Utara yang dipimpin AS terhadap rakyat Korea berubah menjadi kemarahan mereka."
"Tidak peduli apa pun upaya gigih musuh, kita dapat hidup dengan baik dengan upaya kita sendiri dan membuka jalan menuju pembangunan dan kemakmuran dengan cara kita sendiri."
Korea Utara ditampar dengan total 11 kali sanksi sejak 2006. Sanksi tersebut diperketat sejak 2016 ketika Kim mulai melakukan serangkaian uji coba nuklir dan rudal tingkat tinggi. Sanksi juga termasuk larangan penuh terhadap ekspor utama seperti batubara , tekstil, dan makanan laut, serta pembatasan impor minyak.
Editor: Nathania Riris Michico