Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Sindir AS: Rudal Burevestnik dan Poseidon Bukan Uji Coba Nuklir, Pemahaman Dangkal!
Advertisement . Scroll to see content

Kim Jong Un Sia-siakan Kesempatan untuk Perbaiki Hubungan dengan AS

Kamis, 10 Desember 2020 - 13:12:00 WIB
  Kim Jong Un Sia-siakan Kesempatan untuk Perbaiki Hubungan dengan AS
Stephen Biegun (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

SEOUL, iNews.id - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dianggap menyia-nyiakan kesempatan untuk membina hubungan lebih dekat dengan Amerika Serikat di masa kepresidenan Donald Trump. Pasalnya kebijakan pemerintahan yang baru di bawah Joe Biden belum tentu sejalan dengan Trump.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun mengatakan pemerintahan Trump tetap akan mendesak Biden untuk melanjutkan pembicaraan dengan Kim.

Biegun mengaku kecewa negosiasi denuklirisasi terhenti dan tidak ada kemajuan pesat sejak Trump dan Kim bertemu pertama kali pada 2018.

"Sayangnya, banyak kesempatan telah disia-siakan oleh teman-teman Korut selama 2 tahun terakhir, yang lebih sering mencari penghalang negosiasi ketimbang mengambil peluang," kata Biegun, saat berkunjung ke Seoul, Korea Selatan, dikutip dari Reuters, Kamis (10/12/2020).

Dia membela keputusan Trump untuk fokus pada diplomasi tingkat atas dengan Kim Jong Un, di mana Korut diminta menyerahkan senjata nuklir setelah itu kedua pihak bisa menormalisasi hubungan.

"Visi ini sangat berani, dan membuat banyak pendukung inkrementalisme tidak nyaman," ujarnya.

Trump dan Kim bertemu untuk pertama kali di Singapura pada Juni 2018. Saat itu keduanya menandatangani deklarasi menyerukan denuklirisasi dan hubungan baru antara kedua negara.

Kedua pemimpin lalu mengadakan pertemuan selanjutnya di Hanoi, Vietnam, pada Februari 2019 namun gagal mencapai kesepakatan.

Biegun turut berperan dalam pertemuan tingkat tinggi lanjutan membahas denuklirisasi. Namun pembicaraan selanjutnya kembali gagal mencapai kemajuan. Korut menolak seruan Biegun untuk terlibat lebih serius dalam pertemuan.

Di sisi lain, Korut menuding AS tidak serius untuk menghentikan permusuhan. Inti permasalahan adalah AS ingin Korut melucuti persenjataan nuklir terlebih dulu sebelum mencabut sanksi, sedangkan pemerintahan Kim Jong Un sebaliknya.

Biegun tetap meminta Korut untuk melanjutkan pembicaraan dalam beberapa bulan mendatang. Dia juga menyampaikan pesan untuk tim Joe Biden terkait hubungan dengan Korut. Menurut dia, perang dan konflik telah berakhir dan waktu berdamai telah tiba.

Kemajuan yang sudah dicapai pemerintahan Trump bisa dilanjutkan oleh Biden.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut