Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ini Hasil Kunjungan Prabowo ke Pakistan dan Rusia, Apa Saja?
Advertisement . Scroll to see content

Kirim 2 Kapal Selam, Trump: Rusia Bicara tentang Nuklir Kita Harus Siap Siaga!

Sabtu, 02 Agustus 2025 - 07:08:00 WIB
Kirim 2 Kapal Selam, Trump: Rusia Bicara tentang Nuklir Kita Harus Siap Siaga!
Donald Trump menegaskan negaranya dalam kondisi siap siaga setelah memerintahkan pengerahan dua kapal selam nuklir (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan negaranya dalam kondisi siap siaga setelah memerintahkan pengerahan dua kapal selam nuklir. Perintah itu dikeluarkan Trump Jumat (1/8/2025) sebagai respons atas peryataan mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev yang dianggapnya sebagai ancaman terhadap AS.

"Anda hanya perlu membaca apa yang dia (Medvedev) katakan. Dia berbicara tentang nuklir. Ketika Anda berbicara tentang nuklir, kita harus siap, dan kita benar-benar siap siaga," kata Trump, seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (2/8/2025).

Pada Juni lalu setelah AS menyerang fasilitas nuklir Iran, Medvedev juga mengatakan bahwa beberapa negara siap membantu Iran dengan senjata nuklir.

Trump kemudian merespons pernyataan Medvedev itu bahwa kata berawalan huruf N, merujuk pada nuklir, tidak boleh dianggap remeh.

Sementara itu dalam pernyataan pada Senin lalu yang membuat Trump murka hingga mengerahkan dua kapal selam nuklir, Medvedev, yang juga menjabat Wakil Kepala Dewan Keamanana Nasional Rusia, tidak mengeluarkan kata nuklir. Dia mengatakan, Trump sedang bermain game ultimatum terkait ancamannya untuk menerapkan tarif atau sanksi kepada Rusia jika dalam waktu 10-12 hari tidak menyepakati gencatan senjata dengan Ukraina.

Menurut Medvedev, Trump sebenarnya menyampaikan ancaman perang dengan negaranya sendiri. Ancaman tarif atau sanksi kepada Rusia merupakan tindakan bunuh diri karena akan berdampak sangat besar bagi perekonomian AS.

Trump setelah itu mengkritik keras Medvedev dengan mengatakan bahwa sang mantan presiden Rusia telah memasuki wilayah sangat berbahaya melalui pernyataannya itu.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut