Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo: ASEAN-Jepang Jadi Jangkar Perdamaian dan Stabilitas Kawasan Indo-Pasifik
Advertisement . Scroll to see content

Kirim Sinyal Radio ke Luar Angkasa 40 Tahun Silam, Ilmuwan Kini Harap-Harap Cemas Tunggu Jawaban Alien

Selasa, 22 Agustus 2023 - 18:51:00 WIB
Kirim Sinyal Radio ke Luar Angkasa 40 Tahun Silam, Ilmuwan Kini Harap-Harap Cemas Tunggu Jawaban Alien
Ilustrasi respons alien terhadap sinyal radio dari bumi. (Foto: Ist.)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id – Para astronom dengan harap-harap cemas menunggu jawaban atas sinyal radio yang dipancarkan ke jagat raya 40 tahun silam. Respons atas sinyal tersebut bakal membuktikan keberadaan kehidupan di luar bumi.

Menurut laporan surat kabar Jepang, Asahi Shimbun, Profesor Masaki Morimoto dan Profesor Hisashi Hirabayashi menggunakan antena di Universitas Stanford di Amerika Serikat untuk mengirimkan semburan sinyal radio ke kosmos pada 15 Agustus 1983. Pesan tersebut terdiri atas 13 gambar yang menggambarkan sejarah tentang kehidupan di bumi, bentuk rupa manusia, serta informasi lainnya.

Kini, tim ilmuwan yang dipimpin oleh Shinya Narusawa di Universitas Hyogo siap memasang antena berdiameter 64 meter di Saku, Prefektur Nagano, Jepang. Harapannya, mereka dapat mengamati sinyal radio sebagai respons terhadap pesan yang dikirim Morimoto dan Hirabayashi pada 1983.

Para astronom mengharapkan balasan dari Altair, bintang yang berjarak 16,7 tahun cahaya dari bumi. Laman berita Metro melaporkan, tim ilmuwan memperkirakan bahwa saat ini adalah titik paling awal di mana respons atas sinyal itu bisa terjadi.

Altair ditemukan di konstelasi Aquila dan merupakan bintang paling terang ke-12 di langit malam.

“Sejumlah besar exoplanet (planet yang berada di luar tata surya) telah terdeteksi sejak 1990-an,” kata Narusawa kepada Asahi Shimbun

Narusawa mengatakan, kehidupan cerdas di luar bumi seharusnya ada di suatu tempat di alam semesta. “Altair mungkin memiliki planet yang lingkungannya dapat menopang kehidupan,” ujarnya.

Para astronom memperkirakan, pada pukul 22.00 Selasa (22/8/2022), antena Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) di Saku, Jepang Tengah, akan memindai langit untuk mencari jawaban atau respons dari sinyal radio tersebut. Para ilmuwan akan mendengarkannya selama satu jam.

Profesor Masaki Morimoto adalah seorang pionir Jepang dalam bidang yang dikenal sebagai pencarian kecerdasan luar angkasa (SETI). Dia bekerja di Observatorium Astronomi Tokyo di Universitas Tokyo, yang sekarang menjadi bagian dari Observatorium Astronomi Nasional Jepang. Sang ilmuwan meninggal pada 2010.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut