Kisah 2 Penumpang Pesawat Jatuh di Pakistan yang Selamat, Duduk Dekat Pintu Darurat
ISLAMABAD, iNews.id - Sebanyak 97 orang tewas dalam pesawat Pakistan International Airlines (PIA) yang jatuh di Karachi, Jumat (22/5/2020). Ada dua penumpang selamat dalam kecelakaan itu.
Koordinator Media Menteri Kesehatan Provinsi Sindh Meeran Yousuf mengatakan, 97 orang yang tewas merupakan penumpang pesawat. Belum semua penumpang bisa diidentifikasi, mengingat kondisinya yang mengenaskan.
"Kami telah meminta keluarga para korban yang tewas untuk bekerja sama dalam tes DNA guna mengidentifikasi jenazah korban yang tersisa, saat ini sampel sedang dikumpulkan untuk tes (DNA). Butuh waktu 21 hari untuk mengidentifikasi mayat melalui tes, setelah itu mereka akan diserahkan kepada pihak keluarga," katanya, dikutip dari Xinhua, Senin (25/5/2020).
Menurut Yousuf, pesawat nahas itu jatuh jalan di tengah permukiman warga. Sedikitnya 17 rumah rusak akibat dihantam sayap dan puing-puing pesawat.
Dua orang selamat dari kecelakaan itu, yakni seorang insinyur yang mengalami luka bakar dan Presiden Bank Punjab yang menderita patah tulang. Meski demikian, kondisi keduanya dilaporkan stabil.
"Presiden bank tersebut duduk di dekat pintu darurat, dia tanpa ragu membuka pintu dengan cepat keluar ketika pesawat jatuh. Sementara sang insinyur duduk di kursi belakang. Ketika melihat pintu terbuka, dia langsung terbangun dan dengan cepat melompat keluarpesawat yang terbakar. Keduanya kemudian dilarikan ke rumah sakit," ujar Yousuf.
Sementara itu penyelidikan kecelakaan pesawat telah dimulai. Selain dewan investigasi yang dibentuk pemerintah, tim dari produsen pesawat, Airbus, juga akan mengunjungi lokasi kecelakaan.
Menteri Penerbangan Pakistan Ghulam Sarwar mengatakan, kotak hitam pesawat akan dikirim untuk diambil datanya guna mengungkap penyebab pasti kecelakaan. Berdasarkan keterangan sebelumnya, pilot sempat melaporkan kondisi darurat karena mesin mati.
Dia juga mengumumkan kompensasi sebesar 1 juta rupee Pakistan atau sekitar Rp91 juta untuk setiap keluarga korban tewas.
Editor: Anton Suhartono