Kisah di Balik Penguasaan Kota Soledar, Antara Tentara Rusia, Grup Wagner dan Presiden Zelensky
MOSKOW, iNews.id - Kementerian Pertahanan Rusia secara resmi menyatakan telah menguasai Kota Soledar, Ukraina sepenuhnya. Namun dalam pernyataannya, mereka tak menyebut peran grup Wagner, tentara bayaran swasta Rusia.
Kementerian pada Jumat (13/1/2023) menyebut, pasukannya telah berhasil menguasai kota tambang garam itu pada Kamis (12/1/2023). Dengan berhasilnya Soledar dikuasai, akan mempermudah Rusia menduduki Kota Bakhmut yang ada di barat daya kota itu.
Namun dalam pernyataan tersebut, kementerian tak menyebut peran grup Wagner. Mereka hanya menyebut tentara darat dan udara Rusia.
Padahal, pendiri Wagner, Yevgeny Prigozhin telah mengeluarkan klaim prematur awal pekan ini bahwa Soledar telah berhasil dikuasai. Pengkritik keras kegagalan tentara reguler itu mengatakan, pertempuran di sana dilakukan secara eksklusif oleh anak buahnya.
Dalam komentar yang dikeluarkan melalui layanan persnya pada Jumat, dan tampaknya ditujukan untuk pembentukan pertahanan Rusia, Prigozhin mengeluh tentang pertikaian, korupsi, birokrasi dan pejabat yang ingin tetap di posisi mereka. Dia juga menyebut adanya upaya terus-menerus untuk mencuri kemenangan dari Wagner.
Tak lama setelah pernyataan itu keluar, Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat malam mengeluarkan pernyataan kedua. Pernyataan itu berusaha menjelaskan situasi dan mengakui peran pejuang Grup Wagner di Soledar.
“Mengenai penyerbuan langsung ke markas Kota Soledar yang diduduki oleh angkatan bersenjata Ukraina, tugas tempur ini berhasil diselesaikan dengan tindakan berani dan tanpa pamrih dari para sukarelawan dari detasemen penyerangan Wagner,” kata kementerian tersebut.
Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky awalnya mengatakan pertempuran untuk Soledar dan kota-kota timur lainnya terus berlanjut. Selain itu, Komando militer timur Ukraina membantah jika Rusia telah menguasai Soledar.
Melihat yang terjadi di pihak Rusia, Zelenskiy mengejek pernyataan kementerian pertahanan sebagai tanda kegagalan yang jelas. Dunia harus menilainya menjadi insentif untuk lebih utnuk menekan pasukan Moskow.
"Mereka sudah bertengkar di antara mereka sendiri tentang siapa yang harus dikreditkan dengan beberapa kemajuan taktis," katanya dalam pidato video larut malam.
Pendudukan Soledar menandai keuntungan signifikan pertama Rusia sejak Juli. Sebelumnya, selama berbulan-bulan Rusia mengalami kekalahan medan perang dan retret besar di dekat Kharkiv di timur laut Ukraina dan dari Kherson di selatan.
Kata kantor berita Rusia RIA mengutip seorang pejabat setempat melaporkan sekitar 100 orang telah dievakuasi dari Soledar ke Kota Shakhtarsk yang dikuasai Rusia. Pada Kamis, Ukraina mengatakan lebih dari 500 warga sipil termasuk 15 anak-anak terjebak di dalam Soledar.
Editor: Umaya Khusniah