Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Carlo Acutis Resmi Jadi Santo Milenial Pertama, Dikanonisasi Bersama Pier Giorgio Frassati
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Perempuan AS yang Memutuskan 'Menikah' dengan Yesus Kristus

Rabu, 19 Desember 2018 - 08:22:00 WIB
Kisah Perempuan AS yang Memutuskan 'Menikah' dengan Yesus Kristus
Upacara di gereja yang memasukkan Jessica Hayes sebagai anggota perawan yang disucikan. (Foto: TODAY’S CATHOLIC/JOE ROMIE)
Advertisement . Scroll to see content

FORT WAYNE, iNews.id - Penampilan Jessica Hayes seperti pengantin pada umumnya, mengenakan gaun berwarna putih. Yang berbeda adalah saat upacara pernikahan dilangsungkan di gereja, tak tampak pengantin laki-laki.

Ini karena, dalam upacara ini, Hayes menikah dengan Yesus Kristus.

Saat mengucapkan ikrar, dia berjanji untuk tidak akan pernah menjalin hubungan cinta dengan orang lain sepanjang hidupnya.

Dalam agama Katolik, Hayes dikenal dengan "perawan yang disucikan".

Tak seperti biarawati, perempuan-perempuan yang disucikan tidak tinggal di komunitas tertutup. Mereka juga tidak mengenakan pakaian khusus.

Mereka, seperti orang kebanyakan, punya pekerjaan dan hidup normal.

"Profesi saya adalah guru, saya menekuninya selama 18 tahun," ungkap Hayes, yang tinggal di Fort Wayne, Indiana, Amerika Serikat (AS), seperti dilaporkan BBC.

Ketika tak mengajar, dia mendedikasikan waktunya untuk kegiatan agama.

"Rumah saya tak jauh dari gereja. Saya membantu keluarga dan teman. Saya selalu sisihkan waktu untuk Tuhan," katanya.

Salah satu prosesi upacara. Hayes berbaring dengan wajah ke lantai, melambangkan penyerahan diri kepada Tuhan. (Foto: TODAY'S CATHOLIC/JOE ROMIE)

Baik di dalam maupun luar Katolik, tak banyak yang mengenal konsep perawan yang disucikan seperti Hayes karena baru diatur secara terperinci oleh otoritas Gereja Katolik sekitar 50 tahun lalu.

Padahal, perempuan yang menjalani fungsi tersebut sudah ada sejak awal kelahiran agama ini.

Pada tiga abad pertama Setelah Masehi, banyak yang meninggal sebagai martir, meninggal dunia ketika kukuh memegang keyakinan terhadap Tuhan.

Salah satunya adalah Santa Agnes dari Roma, yang dikisahkan menolak menikah dengan gubernur kota itu karena lebih memilih mendedikasikan waktunya untuk Tuhan.

Praktik ini menurun di abad pertengahan seiring dengan popularitas biara dan biarawati.

Pada 1971, Gereja Katolik mengeluarkan dokumen yang mengakui perempuan-perempuan yang secara sukarela menyisihkan waktu untuk agama dan Tuhan.

Hayes mengakui tadinya tak pernah terpikir untuk menjadi perawan yang disucikan dan menikah dengan Yesus Kristus.

Keinginan itu datang saat dia bertemu dengan penasehat spiritualnya.

"Dari sini, menjadi sangat jelas bahwa Tuhan menginginkan saya untuk menjalani hidup sebagai pasangan-Nya," kata Hayes.

Keputusan itu dia ambil pada 2013 dan dua tahun kemudian dia menjalani upacara untuk menjadi perawan yang disucikan.

Saat mengikuti upacara, dia antara lain berbaring di depan altar.

Dia menggambarkan gestur ini sebagai simbol keinginan menghadiahkan diri ke Tuhan dan dia menerima Tuhan. Dia menyebutnya sebagai komitmen abadi.

Keputusan apakah menerima seseorang untuk menjadi perawan yang disucikan diputuskan oleh keuskupan setempat. (Foto: JOE ROMIE)

Hayes merupakan satu dari 254 pengantin Yesus di AS, menurut data yang dikumpulkan American Association of Consecrated Virgins (USACV).

Mereka berasal dari beragam profesi, mulai dari perawat, psikolog, akuntan, pengusaha, hingga anggota pemadam kebakaran.

Di seluruh dunia, setidaknya ada sebanyak 4.000 perawan yang disucikan menurut survei pada 2015.

Vatikan menyatakan, ada peningkatan tajam untuk menjadi perawan yang disucikan di berbagai tempat di dunia. Lebih dari 1.200 di antaranya tinggal di Prancis dan Italia.

Selebihnya berasal dari AS, Meksiko, Rumania, Polandia, Spanyol, Jerman, Argentina, dan beberapa negara lain.

Hayes mengaku, sebelum memutuskan untuk menjadi anggota ordo perawan yang disucikan, dia menjalin hubungan asmara, tapi tak pernah merasakan kepuasaan batin.

"Saya kencan tapi tak serius. Saya kencan dengan orang baik-baik," katanya.

Dia mengatakan, tak satu pun dari orang-orang yang dia ajak kencan ini dia anggap cocok untuk menjadi pasangan hidupnya.

Menurutnya, yang paling sulit dari pilihannya ini adalah "kesalahpahaman" di masyarakat.

"Pilihan kami dianggap anti terhadap budaya," kata Hayes.

"Saya sering mendapat komentar seperti 'Oh, kamu seperti lajang ya'. Saya harus menjelaskan bahwa hubungan saya yang utama adalah dengan Tuhan saya. Saya menyerahkan fisik saya kepada Tuhan," katanya.

Pada Juli lalu, Vatikan mengeluarkan panduan yang mendapat tanggapan beragam di kalangan komunitas perawan yang disucikan.

Perdebatan yang muncul ketika itu, di antaranya adalah, apakah perempuan yang menjadi anggota komunitas harus perawan secara fisik.

Tak seperti biarawati, yang memang berikrar untuk selibat, pengantin Yesus ini tidak diharuskan untuk menjadi perawan selamanya.

"Idealnya para perempuan menjaga badan agar tetap suci tapi untuk untuk menjadi anggota komunitas perawan yang disucikan, perempuan tidak harus perawan secara fisik," demikian pernyataan Vatikan, menanggapi perdebatan tersebut.

Bagi USACV, panduan tersebut "mengejutkan dan sengaja dibuat pelik".

Pernyataan USACV menyebut, tradisi secara tegas memegang teguh prinsip keperawanan baik secara fisik maupun spiritual.

Hayes sendiri mengaku, dirinya secara pribadi ingin mendapat penjelasan dari pihak otoritas Gereja.

"Dokumen menyebutkan calon pengantin boleh saja dari mereka yang sudah pernah menikah atau yang pernah melanggar prinsip kesucian," katanya.

Dia menduga mungkin ini bagi perempuan yang di masa lalu pernah menjadi korban perkosaan.

Bagaimanapun, dia mendukung langkah Gereja mendorong makin banyak perempuan menjadi anggota komunitas "perawan yang disucikan".

Menurutnya, ada kebutuhan bagi orang-orang untuk memberikan "komitmen radikal" kepada Tuhan.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut