Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bye-Bye ABC! Oscars Disiarkan Langsung dan Gratis di Youtube Mulai 2029
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Pilot Indonesia Saksikan Rudal Melintas di Bawah Pesawat saat Terbang di Negara Konflik

Sabtu, 27 Maret 2021 - 12:03:00 WIB
Kisah Pilot Indonesia Saksikan Rudal Melintas di Bawah Pesawat saat Terbang di Negara Konflik
Kapten Syahreza (Screengrab: YouTube/Vincent Raditya)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Seorang pilot senior Indonesia berbagi pengalaman saat mengantar penumpang di daerah konflik Timur Tengah, rudal tiba-tiba muncul di kolong pesawat Airbus yang dibawanya.

Kapten pilot Syahreza berbagi pengalaman mengerikan tersebut di akun YouTube Vincent Raditya belum lama ini.

Syahreza memiliki pengalaman puluhan tahun menerbangkan pesawat Boeing serta Airbus untuk 10 maskapai dalam dan luar negeri.

Beberapa maskapai asing yang pernah menjadi tempat singgah pria pemegang delapan lisensi itu adalah Malaysia Airlines, Saudi Airlines flyadeal, Qatar Airways, Air Asia, dan Swiss Air. Di dalam negeri, Syahreza pernah bekerja untuk Garuda Indonesia dan Lion Group.

Dia memulai karier di luar negeri saat Indonesia diterpa krisis ekonomi pada 1997. Syahreza bahkan sempat mengantarkan pesawat MD Garuda Indonesia ke Arizona, Amerika Serikat.

Setelah terbang untuk Garuda Indonesia, Syahreza menjajal peruntungan mendaftar di maskapai Swiss Air dan diterima. Saat itu usianya masih 23 tahun.

"Dari 50 pilot, keterima delapan. Kok bisa saya yang keterima, saya juga enggak tahu sampai sekarang tuh," ujarnya, kepada Vincent.

Di antara pengalaman paling berkesan bagi Syahreza saat bertugas di luar negeri adalah menerbangkan pesawat di daerah konflik Timur Tengah. 

"Saya bekerja beberapa waktu lalu di daerah konflik, di tempat itu terjadi peperangan dan kita diminta membawa tentara untuk mencapai base. Suatu ketika kita terbang melalui jalur merah," ujarnya, tanpa menyebut untuk maskapai apa dia bekerja serta negara dimaksud.

Di daerah itu, lanjut dia, pilot harus menerbangkan pesawat di bawah 30.000 kaki untuk menghindari rudal yang biasa beroperasi di jalur atasnya, dari selatan ke utara.

"Suatu waktu saat kita terbang, weather (cuaca) bagus, lagi menikmati sunset, lagi menikmati kopi, tahu-tahu di bawah saya ada rudal. Kecepatannya sama dengan pesawat," tuturnya.

Dia menjelaskan saat itu memang sedang terjadi perang antara satu negara dengan lainnya. 

Ketika terbang, rudal tepat di bawah pesawat yang dibawa Syahreza yakni Airbus A320. Namun kelamaan rudal berpisah karena menuju sasaran yang dituju, berbeda dengan arah pesawatnya.

"Kemudian kita laporkan, itu pertama kali buat saya melihat rudal dalam jarak dekat. Tapi karena rudal itu kan GPS guidence, maka tidak memengaruhi pesawat kita," ujarnya.

Sebelum rudal terlihat Syahreza sempat curiga karena indikator di pesawat menunjukkan keanehan, seperti mendeteksi benda besar dan panas melaju di bawah.

"Kemudian enggak lama, dari sebelah kiri ada benda yang terbang dan terus menjauhi pesawat, dari belakang kanan ke kiri," kata Syahreza.

Awalnya, Syahreza dan kopilot belum yakin betul benda yang melintas di bawah adalah rudal. Namun setelah ditanya ke tentara yang berada di pesawat melalui foto yang diambil, para tentara memastikan benda terbang itu rudal. 

Meski demikian Syahreza mengakui tak terlalu takut dengan peristiwa itu karena berlangsung begitu cepat. Selain itu perhatiannya teralihkan ke tugas utamanya sebagai pilot yang sebentar lagi mendaratkan pesawat.

"Karena kita terbang ke landasan yang berada di atas 7.000 kaki, jadi kita harus memikirkan prosedur terbangnya, kan enggak mudah landing di pegunungan, di sebuah negara yang terkenal sebagai area konflik. Jadi yang itu sudah dilupakan saja," katanya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut