Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Ungkap Penerima MBG Sentuh 49 Juta, Tembus Pelosok dan Daerah Terpencil
Advertisement . Scroll to see content

Kisah Profesor Singapura Terkesan dengan Komandan KRI Nanggala Letkol Heri Oktavian

Senin, 26 April 2021 - 05:22:00 WIB
Kisah Profesor Singapura Terkesan dengan Komandan KRI Nanggala Letkol Heri Oktavian
Letkol Heri Oktavian (Foto: Facebook)
Advertisement . Scroll to see content

SINGAPURA, iNews.id - Komandan kapal selam KRI Nanggala 402 Letnan Kolonel (Letkol) Heri Oktavian pernah mengenyam pendidikan di program magister S Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Singapura pada 2014-2015.

Seorang profesor RSIS, Anit Mukherjee, mengenang sosok Heri sebagai pemimpin yang baik serta prajurit yang tangguh.

Menurut wakil ketua program pascasarjana RSIS itu, dia pertama kali bertemu Heri justru di lapangan sepak bola, bukan ruang kelas. Saat itu keduanya bertemu dalam kompetisi olahraga antara staf dan mahasiswa.

Kesan pertama yang ditangkap Mukherjee saat itu, Heri terlihat seperti jantung dalam jiwa timnya.

Sosok asli Heri semakin terlihat karena dia mengikuti kuliah perbandingan hubungan sipil-militer yang dipandu Mukherjee. Saat itu Heri memberikan wawasan dan pengalamannya bertugas di Tentara Nasional Indonesia.

"Dia adalah seorang mahasiswa pekerja keras dan berdedikasi, pandai berbicara, dan melibatkan diri. Yang terpenting, dia rendah hati dan sangat bangga atas pengabdiannya bagi negara. Setelah lulus, dia mengirim surat perpisahan serta berharap bisa berhubungan lagi suatu hari nanti dalam kapasitas sebagai profesional," tutur Mukherjee, dikutip dari The Straits Times, Senin (26/4/2021).

Dosen RSIS lainnya yang juga koordinator program Studi Strategis MSc, Bernard Loo, juga punya kesan mendalam tentang Heri.

Koordinator program Studi Strategis MSc itu memuji kedisiplinan Heri dalam berpakaian. Itulah yang membedakannya dengan mahasiswa lain.

“Tidak peduli latar belakang, mahasiswa biasanya datang mengenakan pakaian santai dan kasual, entah itu kaos atau celana pendek bermuda, tapi Heri selalu datang mengenakan celana panjang dan kemeja dengan sepatu kulit. Meski sebagai anggota fakultas kami selalu mendesak para mahasiswa memanggil kami dengan nama depan, dia selalu memanggil kami 'Sir' atau dalam bahasa Indonesia 'Pak'," kata Loo.

Hal lain yang membuat Loo terkenang adalah setelah kuliah Heri yang dikenal pendiam itu sering menemuinya lagi untuk berdiskusi lebih lanjut.

"Dia ingin memaksimalkan perkuliahan selama di sini. Dia sangat sopan dan hormat, Anda bisa lihat teman-teman sangat mengaguminya," tutur Loo.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut