Kisah Terpidana Mati Tertua di Texas: Saya Menyesal dan Berharap Bertemu Keluarga Korban di Surga
AUSTIN, iNews.id - Seorang terpidana mati tertua di Texas dieksekusi dengan suntikan mematikan, Kamis (21/4/2022) malam. Sebelum dieksekusi, dia meninggalkan pesan penyesalan untuk keluarga korban.
Carl Wayne Buntion (78) disuntik mati di ruang eksekusi Negara Bagian Texas, Huntsville, Texas, yang terletak 75 mil (120 kilometer) di utara Houston. Dia meninggal pukul 18.39 waktu setempat.
Sebelum dieksekusi, dia menyampaikan kalimat terakhirnya untuk keluarga korban yang tewas di tangannya 32 tahun lalu. Buntion merupakan terpidana mati Texas pertama yang dieksekusi pada 2022.
"Saya menyesal atas apa yang saya lakukan," kata Buntion.
Buntion merupakan terpidana mati tertua di negara bagian Texas untuk kasus pembunuhan seorang polisi saat penghentian lalu lintas hampir 32 tahun lalu. Korban yakni James Irby (37) dari Departemen Kepolisian Houston.
Dia telah menyandang status terpidana mati selama tiga dekade sejak pembunuhan pada Juni 1990.
“Saya ingin keluarga Irby tahu satu hal. Saya menyesal atas apa yang saya lakukan. Saya berharap dapat melihat Anda di surga suatu hari nanti. Ketika Anda muncul, saya akan memeluk Anda,” kata Buntion.
Kasus pembunuhan polisi itu bermula saat petugas Irby menepikan mobil yang ditumpangi Buntion. Saat Irby berbicara dengan pengemudi, Buntion keluar dari sisi penumpang kendaraan dan menembak Irby satu kali di kepala dan dua kali di belakang.
Sementara itu, istri Irby, Maura berharap suaminya melihat eksekusi mati itu.
“Bagus untuk menutup bab tentang pembunuhan suami saya. Sekarang kita bisa menyingkirkan ini,” katanya.
Dia berharap kini suaminya dapat beristirahat dengan tenang dan semua pihak dapat bernapas lega,” kata Maura Irby.
“Dan simpan dia dalam doa kita sekarang dan di hati kita,” katanya.
Buntion dihukum karena pembunuhan besar-besaran pada 1991. Dia telah menghabiskan 30 tahun terakhir di hukuman mati setelah mengajukan banyak banding yang semuanya ditolak. Banding terakhir ditolak pada 15 April.
"Buntion adalah pria tua yang lemah yang membutuhkan perawatan (khusus) untuk melakukan fungsi dasar. Dia bukan ancaman bagi siapa pun di penjara dan tidak lagi bisa berbahaya," kata pengacara Buntion.
Buntion yang terikat kursi roda dilaporkan menderita hepatitis C, sirosis dan penyakit hati kronis.
Koalisi Texas untuk Menghapuskan Hukuman Mati mengatakan, mengeksekusi pria tua itu akan melanggar Amandemen Kedelapan Konstitusi AS, yang melarang hukuman kejam dan tidak biasa.
"Tontonan mengeksekusi seorang pria tua lemah yang membutuhkan perawatan khusus, termasuk penggunaan kursi roda, untuk melakukan fungsi dasar, sangat meresahkan dan akan menjadi noda lain di Negara Bagian Texas dan penggunaan hukuman mati yang terkenal kejam,” kata direktur eksekutif organisasi tersebut, Kristin Houlé Cuellar, dalam sebuah wawancara sebelum eksekusi.
Ada hampir 200 narapidana saat ini di hukuman mati di negara bagian Texas. Dari jumlah tersebut, enam di antaranya adalah perempuan.
Walter Moody Jr (83) adalah narapidana tertua yang dieksekusi di AS pada zaman modern. Dia dihukum mati di Alabama pada 2018.
Editor: Umaya Khusniah