Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Aksi Freak Pria Serang Ariana Grande di Red Carpet Wicked: For Good Singapura
Advertisement . Scroll to see content

KKB Serang Perkampungan Petani dan Penggembala, 113 Orang Tewas

Selasa, 26 Desember 2023 - 08:13:00 WIB
KKB Serang Perkampungan Petani dan Penggembala, 113 Orang Tewas
Serangan KKB di perkampungan petani dan penggembala di Nigeria menyebabkan lebih dari 100 orang tewas (ilustrasi). (Foto: Ist.)
Advertisement . Scroll to see content

LAGOS, iNews.idSerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Negara Bagian Plateau, Nigeria, akhir pekan lalu menyebabkan 113 orang tewas. Tragedi ini tercatat sebagai peristiwa kekerasan terburuk di negara bagian itu sejak Mei lalu, tatkala lebih dari 100 orang tewas akibat serangan serupa yang menyasar komunitas petani dan penggembala setempat.

Kantor berita AFP, dengan mengutip militer Nigeria, pada akhir pekan lalu melaporkan bahwa ada 16 orang yang tewas dalam serangan terbaru itu. Akan tetapi, Penjabat Kepala Pemerintah Daerah Bokkos di Negara Bagian Plateau, Monday Kassah, mengatakan bahwa 113 orang tewas dalam serangan yang teradi pada Sabtu (23/12/2023) dan Minggu (24/12/2023) itu.

“Serangan itu terkoordinasi dengan baik. Tidak kurang dari 20 perkampungan berbeda diserang oleh para bandit (KKB). Kami telah menemukan 113 mayat dari kampung-kampung tersebut. Kami juga menemukan lebih dari 300 orang yang terluka,” ujar Kassah.

Dia tidak menyebutkan siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, korban luka saat ini telah dibawa ke rumah sakit.

Juru bicara Kepolisian Plateau tidak dapat dihubungi wartawan untuk dimintai komentar terkait insiden itu.

Plateau adalah salah satu dari beberapa negara bagian pedalaman di Nigeria yang memiliki keragaman etnik dan agama. Kawasan yang juga dikenal sebagai Sabuk Tengah Nigeria itu menjadi lokasi konflik antarkomunitas yang telah memakan ratusan korban jiwa dalam beberapa tahun terakhir.

Kekerasan tersebut sering digambarkan sebagai konflik etno-agama antara penggembala Muslim dan sebagian besar petani Kristen. Namun, perubahan iklim dan perluasan pertanian juga menjadi faktor utama pemicu konflik horizontal di sana.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut