Klaim Dalangi Teror Bom Sri Lanka, ISIS Rilis Foto Diduga Para Pelaku
KOLOMBO, iNews.id - Kelompok Negara Islam atau ISIS mengklaim serangkaian pemboman yang menewaskan lebih dari 320 orang di Sri Lanka. ISIS lalu merilis foto-foto dan video yang diklaim sebagai para pelaku pengeboman yang terjadi Minggu (21/4).
Dilaporkan Associated Press, Rabu (24/4/2019), media propaganda ISIS, Aamaq, merilis foto yang diduga para pelaku. Dalam foto itu tampak berdiri delapan orang dengan wajahnya yang ditutupi.
Tujuh dari mereka menutup wajahnya dan tiga di anatar mereka tampak memegang pisau. Satu orang menunjukkan wajahnya yang berjanggut juga tampak membawa senapan serbu.
"Mereka yang melakukan serangan yang menargetkan anggota koalisi dan Kristen yang dipimpin AS di Sri Lanka sehari sebelum kemarin adalah pejuang kelompok Negara Islam," demikian bunyi laporan Aamaq.
Aamaq juga merilis video dari delapan pejuang yang berjanji setia kepada pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi dalam bahasa Arab, sebuah bendera hitam ISIS tergantung di belakangnya.
Pernyataan ISIS itu juga menyebut tiga pejuang yang disebut sebagai Abu Obeidah, Abu Baraa, dan Abu Moukhtar berada di belakang serangan terhadap hotel-hotel Shangri-La, Cinnamon Grand, dan Kingsbury.
Tiga pejuang lain yang disebut sebagai Abu Hamza, Abu Khalil, dan Abu Mohammad melakukan serangan terhadap gereja-gereja di kota-kota Kolombo, Negombo, dan Batticaloa.
"Pejuang ketujuh, Abu Abdallah, menewaskan tiga petugas polisi dalam serangan di pinggiran kota Kolombo," kata pernyataan itu.
Keaslian foto dan video itu tidak dapat diverifikasi secara independen dan alasan perbedaan dalam jumlah penyerang yang dilaporkan tidak segera jelas.
Klaim ISIS itu muncul sebulan setelah pasukan Suriah pimpinan Kurdi mengumumkan jatuhnya kekhalifahan yang dideklarasikan oleh ISIS, setelah mengusir para ekstremis dari kantong wilayah terakhir mereka di Suriah timur dengan dukungan dari koalisi yang dipimpin Amerika Serikat.
Para ekstremis tampaknya mempertahankan jaringan rekrutmen global dan mengklaim serangan di Irak, Suriah, dan sekitarnya.
Pemerintah Sri Lanka menuduh kelompok Islamis lokal National Thowheeth Jama'ath (NTJ) atas ledakan itu. Sri Lanka menyatakan kelompok itu ingin melakukan pembalasan atas serangan bulan lalu terhadap dua masjid di Selandia Baru.
Kepresidenan Sri Lanka mengutip laporan intelijen yang mengatakan kelompok-kelompok teror internasional mendukung para ekstrimis Sri Lanka.
Editor: Nathania Riris Michico