Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 2 Napi Dipulangkan ke Inggris, Lindsay Sandiford Terbebas dari Hukuman Mati
Advertisement . Scroll to see content

Komandan AL Inggris Akui Tak Sanggup Cegat Rudal Hipersonik Houthi di Laut Merah

Jumat, 29 Maret 2024 - 21:52:00 WIB
Komandan AL Inggris Akui Tak Sanggup Cegat Rudal Hipersonik Houthi di Laut Merah
Pemimpin Houthi mengatakan komandan AL Inggris mengakui tak bisa menembak jatuh rudal hipersonik yang digunakan menyerang kapal-kapal di Laut Merah (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

DOHA, iNews.id - Pemimpin Houthi Abdul Malik Al Houthi menegaskan rudal hipersonik yang digunakan menyerang kapal-kapal di Laut Merah tak bisa dihentikan. Bahkan armada perang Inggris tak bisa merontokkannya.

Menurut Abdul Malik, seperti dilaporkan kembali Sputnik, Jumat (29/3/2024), komandan Angkatan Laut (AL) Kerajaan Inggris mengaku tak bisa menembak jatuh rudal hipersonik yang diluncurkan dari arah Yaman. Rudal tersebut dirahkan ke kapal perang Inggris yang berpatroli di perairan panas tersebut.

“Komandan AL Inggris mengakui, mereka menghadapi rudal yang diluncurkan dari Yaman dengan kecepatan tiga kali lipat kecepatan suara. Mereka dengan tegas mengakui ketidakmampuan mereka menembak jatuh rudal tersebut atau mencegah peluncurannya,” kata Abdul Malik, kepada stasiun televisi Al-Masirah.

Pemimpin Houthi mengatakan, pihaknya menggelar 10 operasi melibatkan 37 rudal balistik, rudal jelajah, dan drone, selama sepekan terakhir. Serangan tersebut ditujukan ke sembilan kapal. Dengan demikian, jumlah total kapal dagang terkait dengan Israel serta kapal perang AS dan Inggris yang diserang Houthi menjadi 86 unit.

Houthi menggelar serangan terhadap kapal di Laut Merah sejak November 2023 sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Gaza, Palestina, yang dibantai Israel. Awalnya Houthi hanya mengincar kapal-kapal dagang Israel atau yang terkait dengan Negara Yahudi itu, namun serangan diperluas mengincar kapal-kapal AS dan Inggris. Alasannya, AS dan Inggris menyerang Yaman sebagai respons.

Kelompok militan yang didukung Iran itu bersumpah tak akan menghentikan serangan mereka sampai perang di Gaza berhenti.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut