Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu
Advertisement . Scroll to see content

Komandan Batalion Chechnya Ini Sebut Ramzan Kadyrov Pengkhianat yang Sudah Dibeli Putin

Kamis, 28 April 2022 - 11:37:00 WIB
Komandan Batalion Chechnya Ini Sebut Ramzan Kadyrov Pengkhianat yang Sudah Dibeli Putin
Pemimpin Republik Chechnya Rusia, Ramzan Kadyrov. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

KIEV, iNews.id – Sheikh Mansur, komandan Batalion Chechnya Sheikh Mansur, menyebut Pemimpin Republik Chechnya Rusia, Ramzan Kadyrov, sebagai pengkhianat yang telah dibeli Vladimir Putin. Hal itu diungkapkannya dalam sebuah wawancara dengan Alarabiyah, belum lama ini.

Batalion Sheikh Mansur menjadi salah satu dari dua batalion Chechnya yang ikut bergabung bersama Ukraina untuk melawan gempuran pasukan Rusia.

“Putin sebenarnya telah membeli Kadyrov. Dia memberinya makanan mewah, lalu memerintahkannya untuk pergi dan menyerang Ukraina,” ujar Sheikh Mansur.

Kadyrov memang secara aktif terlibat dalam perang Ukraina. Dia mengirimkan pasukan Chechnya untuk berperang bersama Rusia melawan Ukraina. 

Akan tetapi, ada pula laporan tentang sejumlah orang Chechnya yang berjuang bersama Ukraina di medan perang. Mereka mengambil sikap melawan Rusia.

“Sayangnya, Kadyrov adalah pengkhianat, dan tentu saja jika Anda bertanya kepada kami tentang hal itu, kami tidak akan pernah mengizinkan seseorang seperti Kadyrov untuk mewakili rakyat Chechnya,” kata Sheikh Mansur. 

“Kami adalah orang yang berpikiran terbuka, mencintai kebebasan, dan kami memberikan bantuan kepada siapa pun yang membutuhkan. Kami tidak akan pernah mengatakan bahwa kami adalah tentara atau budak siapa pun,” ucapnya.

Batalion Sheikh Mansur telah hadir di Ukraina sejak 2014, ketika perang dua negara bekas Uni Soviet itu dimulai. Menurut Sheikh Mansur, dia dan tentaranya juga diundang oleh pasukan Ukraina untuk berperang melawan Rusia. Dia pun menyatakan kesediaannya, namun menegaskan bahwa batalion itu melakukannya di bawah bendera nasional mereka sendiri, yakni Ichkeria.

“Tentu saja, kami mengoordinasikan semua tindakan kami dengan pasukan Ukraina saat kami berjuang bersama melawan musuh bersama, kejahatan bersama,” kata dia.

Menurut dia, pasukan Ukraina telah melengkapi batalionnya dengan persenjataan yang diperlukan untuk melawan serangan Rusia di negara yang sedang dilanda perang itu.

“Batalion kami terdiri atas lebih dari 100 pria bersenjata. Mereka dianggap sebagai pasukan elite yang ditempatkan di titik-titik perang,” ungkap Sheikh Mansur.

Dia menuturkan, pada awal agresi Rusia di Ukraina, batalionnya dikerahkan di pinggiran Ibu Kota Kiev. Mereka lalu dipindahkan saat pertempuran semakin intensif dan diberi posisi garis depan.

Mereka kini hadir di Kota Mariupol yang terkepung dan daerah-daerah lain di mana pertempuran terus meningkat yang tidak dapat diungkapkannya.

“Kami melakukan operasi khusus seperti pemasangan ranjau, serangan taktis, penyergapan, dan kami juga mengamankan posisi-posisi tertentu,” ujarnya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut