Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Amerika Ingin Rebut Minyak, Venezuela: Mimpi!
Advertisement . Scroll to see content

Komentar Donald Trump soal Foto Ikonik Kepalkan Tangan Usai Ditembak

Senin, 15 Juli 2024 - 15:05:00 WIB
Komentar Donald Trump soal Foto Ikonik Kepalkan Tangan Usai Ditembak
Momen paling ikonik dari penembakan Donald Trump adalah saat dia mengepalkan tangan ke para pendukung (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Momen paling ikonik dari penembakan Donald Trump di Butler, Pennsylvania, pada Sabtu lalu adalah saat dia mengepalkan tangan ke para pendukung. Setelah ditembak dan dibawa oleh para agen Dinas Rahasia, Trump mengepalkan tangan seraya meneriakkan 'Fight' beberapa kali.

Bahkan gestur itu terus dia lakukan sampai di pintu mobil van hitam lapis baja yang membawanya ke rumah sakit. Teriakan fight oleh Trump dibalas oleh para pendukungnya dengan melontarkan, "USA, USA, USA".

“Banyak orang mengatakan itu adalah foto paling ikonik yang pernah mereka lihat,” kata Trump, dalam wawancara dengan The Post Sunday di pesawat pribadinya, Minggu (14/7/2024). 

Presiden ke-45 AS itu bersyukur kondisinya masih baik, bahkan masih bisa melanjutkan aktivitas untuk menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee pada Senin, meski masih luka. Kuping kanan Trump dibalut perban putih untuk menutupi lukanya.

“Mereka benar dan saya tidak meninggal. Biasanya Anda harus meninggal dulu untuk mendapatkan foto ikonik,” tuturnya, seperti dilaporkan kembali The New York Post.

Trump melanjutkan, sebenarnya dia ingin melanjutkan pidato setelah penembakan itu. Namun para agen Dinas Rahasia melarangnya karena kondisi berbahaya serta luka yang diderita Trump.

“Saya hanya ingin terus bicara, tapi saya baru saja ditembak,” tuturnya, seperti dilaporkan kembali The New York Post, Senin (15/7/2024).

Dokter rumah sakit di Butler yang merawat Trump mengatakan, kondisi sang mantan presiden tergolong mujur karena tembakan di kepala itu bisa saja merenggut nyawanya.

Menurut Trump, menirukan pernyataan sang dokter, dia belum pernah melihat orang selamat dari tembakan senapan AR-15. Bak sniper, pelaku penembakan, Thomas Matthew Crooks (20), menembak Trump dari jarak sekitar 150 meter. Dia beraksi dari atap sebuah pabrik di luar arena kampanye. Crooks tewas ditembak agen Dinas Rahasia.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut