Konflik Makin Tajam, PM Polandia Ingatkan Ukraina Tak Hina Negaranya di Forum Global

WARSAWA, iNews.id - Hubungan Polanda dan Ukraina negara bertetangga semakim memburuk. Padahal di masa awal invasi Rusia, Polandia merupakan pendukung dan penyuplai bantuan senjata ke Ukraina. Hubungan kedua negara terganggu setelah Polandia memutuskan untuk menghentikan impor biji-bijian dari Ukraina guna melindungi petani lokal.

Konflik kedua negara semakin meruncing setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan kekesalannya terhadap Polandia di fourm internasional yakni Sidang Majelis Umum PBB, di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (AS), pekan ini. Bahkan Zelensky menuduh Polandia membantu Rusia.

Baca Juga

Sekjen PBB Tegaskan Israel Lakukan Kejahatan Perang di Gaza

Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki pun memperingatkan Ukraina agar tidak lagi-lagi memfitnah negaranya di panggung dunia.

“Saya ingin menyampaikan kepada Presiden Zelensky untuk tidak menghina Polandia lagi, seperti yang dia lakukan baru-baru ini dalam pidatonya di PBB,” kata Morawiecki, seperti dikutip dar RT, Minggu (24/9/2023).

Baca Juga

Dulu Teman Sekarang Musuhan, Polandia Panggil Dubes Ukraina gegara Sindiran Zelensky

“Rakyat Polandia tidak akan pernah membiarkan hal ini terjadi dan membela nama baik Polandia bukan hanya tugas dan kehormatan saya, tapi juga tugas terpenting pemerintah Polandia,” ujarnya, melanjutkan.

Dia menegaskan negaranya akan membela kepentingan nasional dalam konteks geopolitik saat ini.

Baca Juga

Polandia, Hungaria, dan Slovakia Larang Impor Biji-bijian dari Ukraina, Ini Alasannya

Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB, Zelensky menyebut beberapa negara di Eropa menunjukkan solidaritas dalam teater politik, mengubah isu gandum menjadi thriller.

Ukraina melaporkan Polandia ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dengan alasan pembatasan impor tersebut adalah ilegal. 

Masalah ini menjadi sensitif dan rumit, bisa berdampak ke berbagai bidang, karena Polandia menjadi pusat logistik untuk pengiriman senjata negara Barat ke Ukraina serta menjadi lokasi pelatihan tentara Ukraina.

Editor: Anton Suhartono