Konflik Memanas, Kamboja Minta Seluruh Warganya Segera Tinggalkan Thailand
PHNOM PENH, iNews.id - Pemerintah Kamboja, Minggu (27/7/2025), akhirnya meminta seluruh warganya yang berada di Thailand untuk segera pulang, menyusul semakin sengitnya pertempuran serta diskriminasi. Sebelumnya Perdana Menteri Kamboja Hun Manet hanya menyarankan kepada warganya yang tidak memiliki kepentingan di negara tetangganya itu untuk pulang.
Kementerian Tenaga Kerja dan Pelatihan Kejuruan (MLVT) Kamboja mengeluarkan imbauan terbaru, mendesak seluruh warga, baik pekerja migran maupun bukan, segera pulang.
Alasannya, meningkatnya diskriminasi, intimidasi, dan ancaman terhadap keselamatan menyusul konflik bersenjata kedua negara.
“Kementerian mengamati peningkatan diskriminasi, intimidasi, kekerasan, dan ancaman terhadap keselamatan dan kebebasan bergerak warga dan pekerja kami yang saat ini tinggal dan bekerja di Thailand, terutama setelah invasi militer pasukan Thailand sejak 24 Juli 2025,” bunyi pernyataan kementerian, seperti dikutip dari Khmer Times, Senin (28/7/2025).
Sejak ketegangan meningkat di perbatasan dengan Thailand, puluhan ribu pekerja Kamboja telah pulang melalui beberapa pintu perbatasan.
Menteri Tenaga Kerja Kamboja Heng Sour mengawasi langsung kepulangan warganya melalui pintu perbatasan Doung di Provinsi Battambang.
Pemimpin Thailand dan Kamboja hari ini dijadwalkan bertemu di Malaysia untuk merundingkan gencatan senjata setelah konflik memasuki hari kelima. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pihaknya akan memediasi konflik kedua negara ASEAN itu dan mendapat sambutan baik.
Malaysia tahun ini memegang keketuaan ASEAN.
Editor: Anton Suhartono