Konflik Meruncing, Mahathir Mohamad Rela Dipecat dari Partai asal Sesuai Aturan
KUALA LUMPUR, iNews.id - Mahathir Mohamad rela dipecat sebagai pemimpin Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM), namun harus sesuai dengan aturan internal.
Mantan perdana menteri itu berhak menyampaikan pembelaan kepada dewan pimpinan tertinggi partai (MPT).
Konflik Mahathir dengan partainya mengemuka kembali setelah pria 94 tahun itu mengajukan mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Muhyiddin Yassin ke parlemen Dewan Rakyat. Muhyiddin juga salah satu pimpinan PPBM.
Namun sidang mosi tidak percaya yang sedianya digelar pada 18 Mei ditunda dengan alasan pemerintahan Muhyiddin sedang fokus menangani wabah virus corona.
Dalam video yang diunggah di Facebook, Mahathir mengatakan partai melanggar aturan inernal terkait upaya pemecatannya.
Menurut Mahathir pertemuan MPT diadakan tanpa mengundangnya serta sang anak yang menjabat wakil presiden partai, Mukhriz Mahathir.
“Saya rela dipecat, tapi harus melalui aturan partai. Undang saya,” ujarnya, seperti dilaporkan kembali The Star, Jumat (15/5/2020).
Mahathir mencontohkan, saat memecat Anwar Ibrahim dari Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) pada 1998, dia memanggil yang bersangkutan terlebih dulu untuk diberi kesempatan membela diri. Saat itu Mahathir menjabat Presiden UMNO, partai berkuasa saat itu di bawah koalisi Barisan Nasional.
Pernyataan ini disampiakan sebagai respons atas pemberitahuan pertemuan MPT baru-baru ini yang dikirim ke semua petinggi partai kecuali ketua dan wakil presiden. Namun, pertemuan yang seharusnya digelar pada 11 Mei itu ditunda.
“Bahkan agendanya tidak disebutkan dalam pemberitahuan rapat,” kata Mahathir.
Baca Juga Berita di Okezone: Malaysia Mulai Izinkan Masyarakat Salat Berjamaah di Masjid
Editor: Anton Suhartono